Memilikidaya hantar listrik yang kuat. 2. Larutan elektrolit
Pengertian larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik namun daya hantarnya lemah. Contoh larutan elektrolit lemah adalah sebagai berikut Asam Flourida HF Asam Asetat CH3COOH Asam Sianida HCN Asam Sulfida H2S Asam Karbonat H2CO3 Asam Nitrit HNO2 Asam Fosfat H3PO4 Asam Benzoat C6H5COOH Anilin C6H5NH2 Amonium Hidroksida NH4OH Aluminium Hidroksida AlOH3 Berilium Hidroksida BeOH2 Fenol C6H5OH Kalsium Kromat CaCrO4 Merkuri Klorida HgCl2 Merkuri Sulfida HgS Merkuri Nitrat HgNO32 Perak Hidroksida AgOH Perak Klorida AgCl Seng Hidroksida ZnOH2Itulah 20 contoh larutan elektrolit lemah yang telah kita pelajari barusan. Pelajari juga materi tentang contoh larutan elektrolit kuat dan contoh larutan non elektrolit.
Sedangkanlarutan elektrolit dibagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit lemah dan larutan elektrolit kuat. C. ALAT DAN BAHAN Alat : Gelas kimia 100 ml, 14 buah Alat penguji eleltrolit / katoda 2 buah detergen, cuka, gula 3 Non Elektrolit Air jeruk, jeruk nipis, minyak tanah, minyak goreng, alkohol, aceton LAPORAN TUGAS KIMIA MENGENAI
Materi kkimia elektrolit dan non elektrolit ​Jika kalian melarutkan kristal gula dalam air dan menguji daya hantar listriknya, larutan gula tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik. Dan jika kalian melarutkan kristal NaCl dalam air dan menguji daya hantar listriknya, larutan NaCl tersebut dapat menghantarkan arus listrik. Mengapa larutan NaCl dapat menghantarkan arus listrik? Lalu mengapa larutan gula tidak dapat menghantarkan arus listrik? Hal tersebut dapat dipahami dengan mengamati proses pembentukan NaCl. Senyawa NaCl merupakan senyawa ionik yaitu senyawa yang terbentuk dari ion Na+, bergabung dengan ion Cl-. Molekul NaCl terdiri atas ion-ion yang bermuatan dan bergabung untuk membentuk kristal. Oleh karena itu, senyawa ionik dalam bentuk lelehannya dapat menghantarkan arus listrik. Struktur kristal NaCl terdiri dari ion-ion yang rapat. Jika dilarutkan dalam air, molekul-molekul air akan meregangkan ion-ion tersebut sehingga ion akan tersebar dalam medium air. Reaksi pelarutan NaCl dalam air sebagai berikut. NaCls + H2Ol ——-> Na+aq + Cl -aq Muatan dalam ion-ion larutan dapat menghantarkan arus listrik. Jika kedua elektroda dicelupkan ke dalam larutan, adus listrik dapat dihantarkan dari satu elektroda ke elektroda lainnya dan lampu menyala. Air murni sangat sedikit mengalami ionisasi sehingga molekul-molekul air tetap utuh dan tidak bermuatan. Akibatnya air sukar menghantarkan arus listrik. Molekul gula tidak terionisasi larutannya. Larutan gula tidak menghantarkan arus listrik jika kedua elektroda dicelupkan dan lampu pun tidak menyala. Proses terbentuknya ion-ion dalam larutan disebut ionisasi. Percobaan Daya Hantar Apakah semua zat yang larut dalam air dapat terionisasi sempurna? Jawabannya ada pada percobaan berikut. Jika terdapat dua buah tabung, tabung A berisi larutan HCl dan tabung B berisi larutan CH3COOH. Elektroda dicelupkan ke msing-masing larutan lalu dihubungkan dengan lampu yang dapat menyala. Tabung A berisi larutan HCl dapat membuat lampu menyala terang. Hal ini dikarenakan larutan HCl dapat mengalami ionisasi sempurna menghasilkan ion H+ dan Cl-. Apa yang terjadi pada tabung B? Tabung yang berisi larutan CH3COOH hanya dapat menyalakan lampu dengan redup karena larutan CH3COOH tidak mengalami ionisasi sempurna dan hanya sedikit menghasilkan ion CH3COO- dan H+. Akibatnya jumlah ion yang terdapat dalam larutan tidak banyak dan membuat nyala lanpu menjadi redup. Keredupan tersebut bergantung pada konsentrasi larutan. Contoh Contoh senyawa yang merupakan elektrolit kuat adalah NaCl, KCl, HCl, HNO3, HBr, NaOH, H2SO4, HNO3, Na2SO4, CaOH2, dan KOH. Contoh elektrolit lemah yaitu CH3COOH, HF, H2CO3, NH4OH, AlOH3, dan H3PO4. Selain melakukan percobaan, larutan elektrolit dapat ditentukan kuat atau lemahnya dengan derajat ionisasi. Derajat ionisasi adalah perbandingan jumlah mol zat yang terionisasi dengan mol zat mula-mula. Semakin besar derajat ionisasi, semakin kuat sifat elektrolitnya.
C terdapat pada detergen anionik dan permanen kationik. Detergen non-ionik tidak mempunyai muatan ion tetap karena memiliki jumlah atom yang lemah (elektropositif dan elektronegatif), disebabkan oleh kekuatan menarik elektron atom oksigen. Ada dua jenis karakteristik detergen yang berbeda yaitu detergen fosfat dan detergen surfaktan. Umumnya
Asamdan basa merupakan zat elektrolit, sehingga asam dan basa dapat dibedakan menjadi asam kuat dan asam lemah serta basa kuat dan basa lemah. Kemampuan suatu asam menghasilkan ion H + menentukan kekuatan asam zat tersebut. Jika semakin banyak ion H + yang dihasilkan, maka sifat asam akan semakin kuat.
Bacajuga: Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit. Bersifat asam jika terbentuk dari asam kuat dan basa lemah; Asam fosfat (H3PO4) digunakan untuk pembuatan pupuk dan deterjen. Namun, sangat disayangkan bahwa fosfat dapat menyebabkan masalah pencemaran di danau-danau dan aliran sungai.
ElektrolitKuat dan Elektrolit Lemah Suatu detergen mengandung amonia. 25,37 g detergen dilarutkan dalam air untuk menghasilkan 250 cm 3 larutan. Diperlukan 37,3 cm 3 asam sulfat 0,360 mol dm-3 ketika 25,0 cm 3 larutan ini dititrasi. Hitung persen massa amonia dalam detergen.
Efektyndall lemah Efek tyndall lebih jelas Koloid organik Umumnya koloid anorganik Gerak Brown tidak jelas Gerak Brown jelas Pemanfaatan sifat hidrofob dan hidrofil terlihat pada penggunaan deterjen dalam proses pencucian pakaian. Kotoran yang menempel pada kain ada yang mudah larut dalam air, tetapi banyak yang tidak larut dalam air misalnya lemak dan minyak.
.
  • h714gro8fv.pages.dev/102
  • h714gro8fv.pages.dev/80
  • h714gro8fv.pages.dev/167
  • h714gro8fv.pages.dev/309
  • h714gro8fv.pages.dev/53
  • h714gro8fv.pages.dev/68
  • h714gro8fv.pages.dev/57
  • h714gro8fv.pages.dev/148
  • h714gro8fv.pages.dev/68
  • deterjen elektrolit kuat atau lemah