Padaikan air laut, pencelupan pada air tawar dapat menyebabkan kondisi yang menurun pada ikan. Organisme ini cukup sulit diobati dengan bahan kimia namun organisme ini memliki respon terhadap treatmen osmotik, kupri (bagus untuk air laut), formalin, mungkin antibiotik golongan quinolone dan metronidazole.Pengertian Dehidrasi Dehidrasi merupakan kondisi saat cairan tubuh yang masuk lebih sedikit dibandingkan dengan cairan tubuh yang keluar. Hal ini bisa mengakibatkan tubuh tidak mampu berfungsi dengan baik. Sekitar 55 sampai 80 persen dari total berat tubuh terdiri dari air. Tentunya, air di dalam tubuh punya peran yang sangat penting, yaitu membantu kerja dari sistem pencernaan, membuang racun dan kotoran ke luar, membantu menstabilkan suhu tubuh, dan menjadi pelumas alami bagi sendi. Sayangnya, dehidrasi kerap dianggap sebagai rasa haus yang normal. Padahal, apabila tidak ditangani dengan tepat, dehidrasi dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius, misalnya hipovolemia. Saat kondisi ini terjadi, air yang berada dalam aliran darah ditarik keluar oleh jaringan tubuh sebagai bentuk upaya agar kebutuhan cairan tubuh tetap terpenuhi. Apabila tetap dibiarkan, hal ini bisa berujung pada syok dan kehilangan nyawa. Penyebab Dehidrasi Dehidrasi terjadi saat asupan cairan tubuh tidak terpenuhi atau cairan yang keluar tubuh lebih banyak dibandingkan dengan cairan yang masuk. Cairan tubuh dapat terbuang saat muntah, buang air kecil, berkeringat, dan diare. Selain itu, aktivitas fisik, cuaca, dan makanan bisa memengaruhi seberapa parah dehidrasi yang terjadi. Setiap orang bisa mengalami dehidrasi. Akan tetapi, ada orang-orang yang lebih berisiko mengalaminya, yaitu Bayi dan Anak-Anak Bayi maupun anak-anak lebih rentan mengalami diare karena ukuran tubuh mereka yang lebih kecil menjadi lebih peka terhadap perubahan kadar mineral dan air. Tak hanya itu, keduanya juga rentan mengalami diare. Lansia Lansia mengalami kurang fokus dan perhatian terhadap rasa haus, sehingga mereka akan lebih jarang minum. Kondisi ini terutama akan sangat terlihat pada orang lanjut usia yang mengalami demensia. Atlet Atlet atau orang-orang yang berolahraga akan mengalami kehilangan banyak air di dalam tubuh karena keluar dalam bentuk keringat. Semakin lama durasi olahraga, tentu semakin sulit pula tubuh untuk tetap menjaga hidrasi. Kelompok atlet yang lebih rentan mengalami dehidrasi adalah pemain sepak bola, atlet balap sepeda, dan pelari. Orang yang Berolahraga di Tempat Lembap dan Panas Ketika udara sedang lembap, keringat yang dihasilkan tubuh tidak mampu menguap dan mendinginkan suhu tubuh seperti kondisi yang normal. Hal ini akan berdampak terhadap peningkatan suhu tubuh yang membuat tubuh membutuhkan asupan cairan yang lebih banyak. Pengidap Diare dan Muntah Muntah dan diare bisa terjadi karena banyak masalah kesehatan. Hal ini dapat mengakibatkan tubuh mengalami kehilangan cairan yang cukup banyak dalam waktu yang relatif singkat. Pengidap Demam Umumnya, semakin tinggi suhu tubuh, semakin tinggi pula risiko seseorang mengalami dehidrasi. Pasalnya, saat demam, tubuh akan sebisa mungkin tetap menjaga suhu dengan cara mengeluarkan keringat. Akan tetapi, keringat yang keluar secara berlebihan justru bisa menyebabkan terjadinya dehidrasi. Berada di Ketinggian Tertentu Saat kamu sedang berada di ketinggian tertentu, tubuh akan berusaha menyesuaikan diri dengan meningkatkan frekuensi buang air kecil dan bernapas lebih cepat. Hal ini dikenal sebagai altitude sickness atau penyakit ketinggian. Apabila cairan yang keluar dari tubuh tidak segera terganti, masalah kesehatan ini bisa mengakibatkan pengidapnya mengalami dehidrasi. Hamil dan Menyusui Terjadinya pembesaran ukuran rahim ketika hamil akan mengakibatkan kandung kemih mendapatkan tekanan berlebihan. Ini akan membuat ibu hamil lebih sering buang air kecil, terlebih saat kehamilan telah memasuki trimester ketiga. Sama halnya dengan kehamilan, ibu menyusui juga menjadi lebih mudah haus dan perlu mendapatkan asupan cairan lebih banyak agar aliran ASI tetap lancar. Pengidap Masalah Kesehatan Kronis Pengidap penyakit kronis, seperti diabetes yang tidak terkendali dapat mengakibatkan dehidrasi. Kondisi ini terjadi karena tubuh akan memproduksi urine lebih banyak guna mengeluarkan gula yang berlebihan dalam tubuh. Tak hanya diabetes, masalah kesehatan jangka panjang lainnya yang turut mengakibatkan dehidrasi adalah masalah jantung dan gagal ginjal. Pengidap Masalah Kesehatan Tertentu Tak banyak yang tahu kalau dehidrasi lebih berisiko terjadi pada orang-orang yang memiliki kecanduan terhadap minuman beralkohol. Ini karena minuman beralkohol memiliki sifat diuretik yang membuat orang yang mengonsumsinya menjadi sering buang air kecil. Selain alkohol, kafein dan teh juga termasuk minuman yang bersifat diuretik. Dehidrasi juga lebih berisiko terjadi pada seseorang yang mengalami luka bakar luas, heat stroke, cystic fibrosis, dan anoreksia nervosa. Gejala Dehidrasi Rasa haus yang berlebihan dan perubahan warna urine menjadi kuning pekat dan gelap menjadi dua gejala utama terjadinya dehidrasi. Tanda ini sebenarnya adalah upaya yang dilakukan oleh tubuh untuk meningkatkan konsumsi cairan sekaligus mengurangi pembuangan cairan yang lebih banyak lagi dari dalam. Bergantung pada sebanyak apa cairan yang hilang dari tubuh, gejala dehidrasi dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu 1. Dehidrasi Ringan-Sedang Saat mengalami dehidrasi yang berada pada tahapan ringan hingga sedang, seseorang bisa mengalami gejala berupa Rasa haus. Urine yang berwarna kuning gelap atau pekat. Frekuensi dan volume buang air kecil mengalami penurunan. Mulut terasa kering dan lengket. Menjadi lebih mudah mengantuk dan mudah lelah. Sering sakit kepala dan kesulitan berkonsentrasi. Mengalami kram otot. Tubuh demam. Sulit buang air besar atau sembelit. 2. Dehidrasi Berat Sementara itu, seseorang yang telah mengalami dehidrasi berat akan menunjukkan gejala sebagai berikut Merasa sangat kehausan. Jantung berdebar tak beraturan. Mengalami penurunan tekanan darah. Napas menjadi lebih cepat. Mata terlihat cekung. Kulit menjadi lebih kering dan kehilangan elastisitasnya. Urine berwarna lebih gelap lagi, bahkan bisa tidak buang air kecil sama sekali. Sakit kepala yang hebat. Lebih sering mengantuk. Terlihat linglung dan menjadi mudah marah. Pingsan atau mengalami penurunan kesadaran. Kejang. Diagnosis Dehidrasi Guna mendapatkan diagnosis yang lebih akurat, dokter akan mengawali pemeriksaan dengan menanyakan semua gejala yang dirasakan sekaligus riwayat medis pengidap. Selanjutnya, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, termasuk melakukan pengukuran tekanan darah. Jika memang diperlukan, dokter akan turut merekomendasikan beberapa pemeriksaan penunjang, yaitu Pemeriksaan Darah Dilakukan dengan mengambil sampel darah pengidap untuk selanjutnya dilakukan pengamatan di laboratorium. Tes darah bertujuan untuk mengecek kadar elektrolit natrium dan kalium dalam tubuh serta mengecek kerja ginjal. Pemeriksaan Urine Selanjutnya adalah pemeriksaan urine, yang dilakukan dengan cara mengambil sampel urine pengidap guna mendeteksi ada atau tidaknya tanda dehidrasi dan apa yang menjadi penyebabnya. Pengobatan Dehidrasi Pengobatan dehidrasi bertujuan mengganti mineral dan cairan tubuh yang hilang. Cara paling mudah tentunya dengan mengonsumsi lebih banyak air mineral atau jus buah dengan konsistensi yang encer. Selain itu, pengidap turut dibolehkan mengonsumsi minuman dengan rasa manis untuk membantu menggantikan gula yang hilang atau camilan dengan rasa asin guna membantu menggantikan natrium atau garam dalam tubuh. Saat kamu mengalami dehidrasi, tubuh tidak hanya kehilangan cairan, tetapi juga gula dan garam. Mengonsumsi oralit juga bisa membantu mengembalikan kadar keseimbangan mineral tersebut. Akan tetapi, kamu tetap harus bertanya terlebih dahulu pada dokter sebelum mengonsumsi oralit. Apabila dehidrasi terjadi karena diare, sebaiknya kamu tidak mengonsumsi jus buah, minuman berkafein, dan bersoda. Sebaliknya, ganti cairan tubuh dan elektrolit yang hilang dengan mengonsumsi minuman elektrolit atau isotonik. Bergantung pada usia dan tingkat keparahannya, berikut ini beberapa cara mengatasi dehidrasi Dehidrasi pada Bayi Bayi yang masih di bawah 6 bulan yang mengalami dehidrasi dianjurkan untuk mengonsumsi ASI lebih sering, misalnya saat sedang muntah, diare, atau demam. Apabila bayi mengonsumsi susu formula, gantilah dengan susu formula tanpa kandungan laktosa sampai diare berhenti sepenuhnya. Laktosa akan lebih sulit dicerna tubuh bayi yang sedang diare, bahkan bisa membuat diare menjadi lebih buruk. Apabila bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan, berikan ASI dan air putih serta oralit. Dehidrasi pada Anak Pengobatan dehidrasi yang terjadi pada anak tidak cukup hanya memberikan air mineral. Pemberian air yang berlebihan justru dapat mengakibatkan penurunan kadar mineral dalam tubuh anak dan membuat dehidrasi semakin memburuk. Jadi, ganti air mineral dengan larutan oralit, terlebih saat anak mengalami diare dan muntah. Dehidrasi pada Atlet Guna mengatasi dehidrasi yang terjadi karena olahraga, seperti yang kerap dialami atlet, mengonsumsi minuman berenergi yang memiliki kandungan elektrolit dan asupan karbohidrat adalah opsi paling tepat. Hindari mengonsumsi segala jenis minuman soda, mengandung kafein, dan alkohol. Perlu diketahui pula bahwa atlet memiliki risiko mengalami hiponatremia apabila mengonsumsi terlalu banyak air mineral dalam waktu singkat. Dehidrasi Berat Anak maupun orang dewasa dengan kondisi dehidrasi berat perlu segera mendapatkan penanganan di rumah sakit. Terutama apabila pengidap kesulitan makan maupun minum bahkan mengalami hilang kesadaran. Biasanya, dokter akan melakukan penanganan pertama dengan memberikan cairan maupun obat melalui infus atau parenteral. Komplikasi Dehidrasi Dehidrasi yang tidak segera mendapatkan penanganan atau tidak ditangani dengan baik bisa berujung pada berbagai komplikasi, seperti Masalah pada Saluran Kemih dan Ginjal Dehidrasi bisa berdampak pada terjadinya infeksi saluran kemih, batu kandung kemih, batu ginjal, hingga gagal ginjal akut. Kondisi ini bisa semakin memburuk, terlebih apabila dehidrasi terjadi lebih dari satu kali. Hipertermia Melakukan aktivitas fisik yang berat tanpa memperhatikan kebutuhan asupan cairan tubuh dapat mengakibatkan dehidrasi dan memicu kenaikan suhu tubuh secara signifikan. Kondisi yang disebut hipertermia ini bisa berujung pada heat stroke. Kejang Terjadinya gangguan keseimbangan kadar elektrolit di dalam tubuh, terlebih kalium dan natrium bisa menyebabkan seseorang mengalami dehidrasi yang berujung pada kejang. Syok Hipovolemik Syok hipovolemik menjadi komplikasi karena dehidrasi yang paling serius. Bahkan, tanpa adanya penanganan, kondisi ini bisa mengakibatkan seseorang kehilangan nyawa. Pencegahan Dehidrasi Guna mencegah dehidrasi, langkah pencegahan paling utama yang bisa dilakukan adalah memenuhi asupan cairan harian tubuh. Selain air mineral, kamu juga bisa memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan mengonsumsi infused water atau sparkling water. Upaya pencegahan lainnya yang dapat dilakukan yaitu Minum air putih setidaknya 8 gelas atau 2 liter setiap harinya untuk orang dewasa. Mengonsumsi makanan dengan kandungan air yang tinggi, seperti sayuran dan buah. Pastikan cukup minum saat sedang berolahraga, terlebih saat cuaca sedang panas. Penuhi asupan cairan pada anak atau orang dewasa yang sedang sakit, terlebih saat mengalami demam, muntah, dan diare. Batasi konsumsi minuman beralkohol dan mengandung kafeina. Kapan Harus ke Dokter Umumnya, dehidrasi bisa ditangani secara mandiri dan tidak membutuhkan penanganan medis. Akan tetapi, segera lakukan pengobatan ke dokter di Halodocâœ”ï¸ apabila kamu mengalami dehidrasi dengan gejala berikut ini Muntah. Diare yang tidak berhenti lebih dari 24 jam. Feses berwarna hitam pekat atau berdarah. Mengalami kantuk yang tidak biasa dan disorientasi. Merasa mudah tersinggung. Perlu diperhatikan pula bahwa dehidrasi yang terjadi pada anak dan bayi merupakan kondisi gawat darurat yang harus segera mendapatkan penanganan. Inilah mengapa, tetap waspada dengan gejala dehidrasi pada bayi dan anak, seperti Terlihat mudah mengantuk. Sangat haus atau bahkan tidak kuat menyusu. Napas menjadi lebih cepat. Tidak mengeluarkan air mata ketika menangis. Mata tampak cekung ke dalam. Ubun-ubun terlihat cekung. Mulut kering dan bibir pecah-pecah. Popok tetap kering selama lebih dari 6 jam atau urine berwarna lebih gelap. Tangan dan kaki dingin. Kamu bisa bertanya pada dokter dan cek kebutuhan obat melalui layanan apotek online di aplikasi Halodoc. Segera download aplikasi Halodoc di ponselmu, ya! Referensi Verywell Health. Diakses pada 2022. An Overview of Dehydration. WebMD. Diakses pada 2022. What is Dehydration? What Cause It? Healthline. Diakses pada 2022. What to Know About Dehydration. Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Diseases & Conditions. Dehydration. Diperbarui pada 4 Maret 2022.
8manfaat seks bagi kesehatan jika anda merasa seks membosankan, solusi yang bisa anda lakukan adalah dengan melakukan variasi Baca selengkapnya » 1 komentar. Label: 8 4 Tips hindari bahaya seks dalam air Agar kehidupan seks tidak monoton, adakalanya variasi seks dibutuhkan. Seks dalam air misa Baca selengkapnya » No komentar
Dalamilmu fisiologi, akan dipelajari dengan lebih detail bagaimana suatu proses dalam tubuh terjadi dan apa saja yang dihasilkan. Misalnya dalam proses pernapasan/ respirasi, akan dipelajari ”bagaimana proses terjadinya pengambilan oksigen oleh insang, bagaimana oksigen tersebut dibawa oleh darah dan kemudian dilepaskan di jaringan/ sel yangDipublish tanggal Apr 5, 2019 Update terakhir Nov 6, 2020 Tinjau pada Jul 7, 2019 Waktu baca 4 menit Apa penyebab dehidrasi? Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang diminum. Penyebab paling umum hilangnya air dari tubuh adalah keringat berlebih. Jumlah air yang disarankan untuk diminum setiap harinya adalah delapan hingga 10 gelas per hari. Orang-orang yang sering bepergian, atlet, atau orang-orang yang terpapar suhu tinggi harus meningkatkan asupan air mereka untuk menghindari dehidrasi. Ketika terlalu banyak air yang hilang dari tubuh, organ, dan sel, mereka akan gagal berfungsi sebagaimana mestinya dan dapat menyebabkan komplikasi berbahaya. Jika dehidrasi tidak segera ditangani, hal ini dapat menyebabkan syok. Dehidrasi dapat terbagi menjadi dehidrasi ringan atau berat. Dehidrasi ringan biasanya dapat dirawat di rumah, sedangkan dehidrasi parah harus dirawat di rumah sakit atau tempat perawatan darurat. Faktor risiko dehidrasi Tidak hanya profesi atlet yang terkena paparan sinar matahari berisiko mengalami dehidrasi. Faktanya, binaragawan dan perenang juga sering mengalami kondisi ini. Hal ini dikarenakan profesi ini melarang para atlet untuk minum selama sesi pelatihan atau sebelum kompetisi, yang menyebabkan terjadinya dehidrasi. Beberapa faktor risiko tinggi lainnya, termasuk pekerja yang terpapar panas berlebihan misalnya, tukang las, pekerja konstruksi, dan mekanik Lansia seseorang dengan penyakit kronis atlet terutama pelari, pesepeda, dan pemain sepak bola bayi dan anak kecil orang yang tinggal di dataran tinggi Bagaimana dehidrasi terjadi? Tubuh Anda secara teratur kehilangan air melalui keringat dan buang air kecil. Jika asupan cairan tersebut tidak diganti, Anda akan mengalami dehidrasi. Dehidrasi disebabkan oleh segala situasi atau kondisi yang menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak air daripada biasanya. Berkeringat Berkeringat adalah bagian dari proses pendinginan alami tubuh. Ketika tubuh kepanasan, kelenjar keringat akan melepaskan kelembaban dari tubuh dalam upaya untuk mendinginkannya. Berkeringat juga melembabkan kulit dan menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh Anda. Keringat berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi karena banyak hilangnya cairan tubuh. Istilah medis untuk keringat berlebih adalah hiperhidrosis. Penyakit Penyakit yang menyebabkan muntah atau diare terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi. Kondisi ini menyebabkan terlalu banyak air yang dikeluarkan dari tubuh dan hilangnya elektrolit. Elektrolit adalah mineral yang digunakan oleh tubuh untuk mengontrol otot, kimia darah, dan proses organ. Elektrolit ini ditemukan dalam darah, urin, dan cairan lain dalam tubuh. Muntah atau diare dapat merusak fungsi-fungsi ini dan menyebabkan komplikasi parah seperti stroke dan koma. Demam Saat demam, tubuh kehilangan cairan melalui permukaan kulit dalam upaya menurunkan suhu tubuh. Seringkali, demam dapat menyebabkan Anda berkeringat begitu banyak sehingga jika Anda tidak minum untuk mengisi kembali, Anda bisa mengalami dehidrasi. Buang air kecil Buang air kecil adalah cara normal tubuh untuk melepaskan racun dari tubuh. Jika Anda tidak mengganti cairan yang hilang melalui buang air kecil yang berlebihan, Anda berisiko terkena dehidrasi. Gejala dehidrasi Gejala dehidrasi tergantung pada level kondisi dehidrasi tersebut. Gejala dehidrasi mungkin dapat muncul sebelum dehidrasi total terjadi. Gejala dehidrasi ringan hingga sedang meliputi mengantuk mulut kering rasa haus meningkat penurunan buang air kecil produksi air mata lebih sedikit kulit kering sembelit pusing sakit kepala Selain gejala dehidrasi ringan, dehidrasi berat dapat menimbulkan gejala berikut haus berlebihan kurangnya produksi keringat tekanan darah rendah detak jantung yang cepat pernapasan cepat demam mata cekung kulit layu urin gelap Gejala dehidrasi yang parah membutuhkan penanganan darurat medis secepat mungkin sebelum menimbulkan komplikasi serius. Sedangkan pada anak-anak dan manula memerlukan perawatan segera, walaupun mereka hanya mengalami gejala dehidrasi ringan. Segera cari perawatan darurat, jika mengalami diare berat pendarahan diare selama tiga hari atau lebih ketidakmampuan untuk menjaga cairan, muntah disorientasi Diagnosis dehidrasi Sebelum memulai tes apa pun, dokter akan memeriksa semua gejala yang dialami untuk menyingkirkan kondisi lain. Setelah mengambil riwayat kesehatan, dokter akan memeriksa tanda-tanda vital termasuk detak jantung dan tekanan darah. Tekanan darah rendah dan detak jantung yang cepat menunjukkan adanya dehidrasi. Tes darah dapat digunakan untuk memeriksa tingkat elektrolit yang dapat membantu mengindikasikan kehilangan cairan. Tes darah juga dapat digunakan untuk memeriksa tingkat kreatinin tubuh dan dapat menentukan seberapa baik ginjal Anda berfungsi. Pemeriksaan urinalisis adalah pemeriksaan yang menggunakan sampel urin untuk memeriksa keberadaan bakteri dan hilangnya elektrolit. Dokter juga dapat memeriksa dehidrasi dengan memeriksa warna urin Anda. Pengobatan dehidrasi Perawatan untuk dehidrasi meliputi rehidrasi, penggantian elektrolit, dan mengobati diare atau muntah, jika diperlukan. Rehidrasi Metode rehidrasi merupakan penggantian cairan dengan minum cairan atau melalui IV intravenous. Jika seseorang tidak dapat menelan asupan apapun, cairan berupa campuran air dan elektrolit akan diberikan secara intravena. Untuk melakukan ini, dokter akan memasukkan selang IV kecil atau infus di pembuluh darah di lengan. Solusi rehidrasi buatan rumah Anda dapat membuat solusi rehidrasi sendiri di rumah, menggunakan 1/2 sendok teh garam 6 sendok teh gula 1 liter air Pastikan Anda menggunakan pengukuran yang akurat. Menggunakan terlalu banyak garam atau gula bisa menimbulkan bahaya lain. Komplikasi dehidrasi Dehidrasi yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, seperti kelelahan kram heatstroke kejang karena kehilangan elektrolit volume darah rendah gagal ginjal koma Pencegahan dehidrasi Tingkatkan asupan cairan terutama jika Anda mengalami muntah atau diare terus-menerus. Jika Anda berolahraga, minumlah 1 hingga 3 gelas air sebelum memulai olahraga. Usahakan untuk meminum jumlah cairan yang disarankan per harinya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat Berikutbeberapa tips cara cepat dan terbaik untuk mengatasi diare: Minum air sebanyak-banyaknya. Menjaga supaya tubuh tetap mendapat cairan akan menghindarkan kita dari dehidrasi. jangan coba-coba minum alkohol karena akan memperparah kondisi usus dan menyebabkan kondisi yang lebih serius. Istirahat cukup dan menjaga kebersihan makanan - Dehidrasi adalah kondisi saat tubuh Anda menggunakan atau kehilangan cairan lebih banyak dari cairan yang Anda minum. Ketika tubuh tidak memiliki cukup cairan, ini akan menyebabkan tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik. Dehidrasi bisa berakibat buruk bagi siapa saja, namun dehidrasi paling berbahaya bagi anak-anak dan oran tua. Orang tua rentan terkena dehidrasi karena biasanya memiliki kondisi yang meningkatkan resiko dehidrasi, seperti kondisi medis atau konsumsi obat-obatan juga bisa terjadi pada hari yang panas pada orang yang tidak meminum cukup air namun melakukan kegiana yang membuat berkeringat, misalnya berolahraga berlebihan. Baca juga Bahaya Diare yang Tak Boleh Disepelekan, Dehidrasi hingga Gagal Ginjal Gejala Anda harus peka ketika tubuh mengirimkan sinyal bahwa tubuh Anda haus. Ini merupakan tanda bahwa tubuh Anda membutuhkan air. Namun, pada orang tua biasanya mereka tidak akan merasa haus sampai mereka mengalami dehidras. Oleh karena itu, Anda harus memiliki kesadaran untuk menjaga asupan cairan terutama saat cuaca panas dan saat sedang yang timbul akibat dehidrasi bisa berbeda berdasarkan umur. Pada bayi dan anak-anak, dehidrasi ditandai dengan mulut dan lidah kering, tidak ada air mata ketika menangis, popok kering selama lebih dari tiga jam, dan mata terlihat cekung. Pada orang dewasa, gejala yang timbul antara lain merassa haus luar biasa, tidak buang air kecil, urin berwarna gelap, lelah, pusing, hingga kebingungan. Penyebab Penyebab utama dehidrasi sebenarnya sesederhana Anda kurang minum. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat tubuh membutuhkan air lebih banyak, namun asupan air tidak sepadan. Pertama adalah kondisi Anda terlalu sibuk hingga lupa minum, atau sedang berada di dalam perjalanan hingga harus menghemat air minum, misalnya sedang pergi mendaki gunung. Kedua adalah diare. Diare akut bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit tubuh dalam waktu yang singkat. Jika disertai muntah, tubuh bisa kehilangan lebih banyak cairan. Maka dari itu penting untuk meminum banyak air untuk mengganti cairan yang hilang. Selain itu, kondisi-kondisi yang bisa menyebabkan kehilangan cairan antara lain demam, keringan berlebih, dan sering buang air kecil. Pada beberapa kondisi seperti diabetes dan mengonsumsi obat diuretik bisa memicu sering buang air kecil dan kehilangan banyak cairan. 1100 PM Gie_Menz No comments. Ada banyak teknik memancing, di antaranya casting, popping, jigging, dan trolling. Keempat teknik biasanya diterapkan di perairan lepas.Casting adalah teknik memancing dengan cara melemparkan kail bersama umpan buatan (lure). Setelah beberapa saat umpan ditarik perlahan-lahan sehingga tampak berlengang-lengok. Halodoc, Jakarta - Akan ada bahaya yang ditimbulkan jika kamu tidak memenuhi kebutuhan cairan yang diperlukan tubuhmu. Kondisi ini disebut dengan dehidrasi. Jika tubuh tidak terpenuhi kebutuhan cairannya, beberapa masalah kesehatan bisa muncul. Apa dampak yang bisa terjadi jika tubuh kekurangan cairan? Baca juga Awas, Ini 5 Tanda Tubuh Sudah Dehidrasi Dehidrasi merupakan suatu keadaan saat tubuh kehilangan lebih banyak cairan dari yang dikonsumsi. Hal ini dapat mengakibatkan keseimbangan zat gula dan garam menjadi terganggu, akibatnya tubuh tidak dapat berfungsi secara normal. Kandungan air di dalam tubuh manusia yang normal adalah lebih dari 60 persen dari total berat badan. Kandungan air yang cukup inilah yang akan membantu sistem pencernaan untuk mengeluarkan racun dan kotoran dari dalam tubuh. Cairan tubuh juga berfungsi sebagai pelumas dan bantalan pada persendian. Selain itu, cairan tubuh berfungsi untuk melembapkan jaringan-jaringan pada telinga, hidung, dan juga tenggorokan, serta sebagai media transportasi nutrisi untuk sel-sel tubuh. Baca juga Agar Tak Dehidrasi, Berapa Banyak Air yang Dibutuhkan Tubuh? Jika Seseorang Mengalami Dehidrasi, Apa Gejalanya? Pertanda awal seseorang mengidap dehidrasi adalah urine berwarna kuning gelap dan rasa haus. Dehidrasi biasanya terbagi menjadi 2, yaitu dehidrasi sedang dan berat. Dehidrasi sedang bisa sembuh tanpa bantuan medis, dengan meminum lebih banyak cairan. Kondisi ini ditandai dengan gejala Rasa haus. Mulut terasa kering dan lengket. Warna urine lebih gelap dan pekat. Mudah mengantuk. Cepat merasa lelah. Frekuensi buang air kecil menurun. Sembelit. Sakit kepala. Sedangkan dehidrasi berat merupakan kondisi medis darurat dan butuh penanganan medis. Beberapa gejala yang dapat muncul jika seseorang mengidap dehidrasi berat, antara lain Sesak napas. Mata tampak cekung. Mudah marah dan kebingungan. Denyut jantung cepat, tapi lemah. Demam. Penurunan kesadaran atau pingsan. Kulit tidak elastis. Tekanan darah rendah. Apa Saja Dampak Dehidrasi bagi Tubuh? Urine berwarna lebih gelap. Kondisi ini dapat terjadi karena tubuh kekurangan air. Dengan begitu, ginjal berusaha keras mencoba menghemat pengeluaran air dengan menghentikan produksi urine. Akibatnya, urine menjadi berwarna gelap atau kuning pekat. Mulut kering dan lidah yang sedikit bengkak. Kondisi ini terjadi karena tubuh memberi sinyal jika tubuh mengalami dehidrasi. Kulit menjadi tidak elastis. Jika kamu merasa kekurangan asupan cairan pada tubuhmu, kamu bisa mencoba mempraktekkan ini. Jika kondisi kulit kamu normal, saat kamu mencubit kulit di punggung tangan, ketika dilepas kulit akan menjadi normal kembali. Namun, jika kamu mengalami dehidrasi, ketika kamu mencubit kulit di punggung tangan, kulit akan lambat untuk kembali normal. Sembelit atau susah buang air besar. Ketika cairan tubuh tercukupi akan, maka makanan yang dikonsumsi akan bergerak bebas di saluran pencernaan. Usus besar akan menyerap air dari makanan yang dimakan, dan kemudian akan mengeluarkan sisa makanan berupa feses. Namun, jika tubuh kamu mengalami dehidrasi, usus besar akan menghemat air dan akan menyebabkan feses menjadi keras dan kering. Kondisi inilah yang menyebabkan sembelit. Pusing. Kekurangan cairan dalam tubuh juga dapat menyebabkan pusing atau pingsan. Ciri-cirinya adalah tubuh merasa melayang ketika kamu terburu-buru bangun dari posisi duduk atau tidur. Jantung terasa berdebar-debar. Kondisi ini terjadi karena jantung membutuhkan tubuh yang sehat dan normal agar dapat berfungsi dengan baik. Jika terjadi perubahan kadar elektrolit karena dehidrasi, kondisi ini yang memicu jantung menjadi berdebar-debar. Baca juga Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini Saat Dehidrasi Penuhi cairan tubuhmu dengan cukup minum, atau kamu bisa mengonsumsi beberapa sayuran dan buah-buahan yang mengandung banyak air, seperti bayam, selada, semangka, wortel, jeruk, apel, anggur, nanas, dan pir. Punya pertanyaan seputar masalah kesehatan kamu? Halodoc bisa jadi solusinya. Kamu bisa diskusi langsung dengan dokter ahli melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan, dan pesanan kamu akan diantar ke tempat kamu dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store! .