Pictureyang dimodifikasi . Peningkatan prestasi dan kualitas belajar siswa kelasIX-B pada materi Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup yang meliputi Adaptasi , Seleksi Alam dan Perkembangbiakan melalui penerapan COLEK PIPI (Cooperative Learning Ko Picture and Picture) mengalami peningkatan yang sangat signifikan. 1. Perkembangbiakan organisme atau makhluk hidup yang tidak melalui perkawinan disebut ….a. vegetatif b. generatifc. tunas d. melahirkan2. Contoh organisme atau makhluk hidup yang berkembangbiak secara vegetatif, yaitu ....a. kerbau b. sapic. kucing d. pisang3. Dua unsur terpenting dalam suatu kromosom adalah ….a. Gen dan DNAb. Gen dan RNAc. DNA dan RNAd. inti sel dan gen4. Pada saat kromosom suatu sel menebal sebenarnya sedang ….a. membuat duplikatb. menuju kematianc. membentuk bakal makhluk hidupd. membentuk gen5. Bentuk paruh burung yang panjang dan tebal menunjukkan adanya adaptasi secara ....a. fisiologi c. tingkah lakub. morfologi d. biologi6. Hewan yang tidak melakukan adaptasi tingkah laku adalah ….a. bunglon c. rayapb. cumi-cumi d. capung7. Jumlah sel darah merah pada manusia yang hidup di dataran tinggi lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang berada di dataran rendah. Hal ini menunjukkan terjadinya adaptasi ….a. morfologi c. fisiologib. tingkah laku d. biologi8. Alat indera pada ikan yang berfungsi sebagai alat untuk mengetahui besar kecilnya tekanan air dinamakan ….a. sirip c. gurat sisib. ekor d. sisik9. Sebagai bukti terjadinya penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan yang dilakukan oleh unta adalah ….a. mampu bertahan di tempat yang basahb. mampu menghemat air sampai 40%c. mampu mengubah pangkal kakid. mampu berdiam di tempat yang tidak beralas10. Individu yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungan akan berakibat ….a. kuat badannyab. punahc. melahirkan keturunan barud. kemandulan11. Hal berikut ini yang tidak dilakukan oleh makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya adalah ….a. berkembangbiakb. adaptasic. seleksi alamd. evolusi12. Faktor makanan dapat mengubah struktur tubuh makhluk hidup. Keadaan ini mencolok pada organ ….a. kaki pada katakb. bulu-bulu tubuh mamaliac. paruh pada burungd. sisik pada tubuh reptil13. Usaha untuk menghindari gangguan musuh, makhluk hidup berusaha untuk mengubah warna tubuhnya sesuai dengan keadaan lingkungannya. Perubahan warna tubuh tersebut terjadi dalam waktu relatif lama dan termasuk ….a. evolusi c. adaptasi b. mimikri d. mutasi14. Evolusi jarang terjadi pada makhluk hidup yang berkembang biak dengan cara vegetatif. Hal ini disebabkan makhluk hidup yang berkembang biak dengan cara vegetatif ....a. dapat menurunkan turunannya yang bervariasib. mempunyai turunan yang sama dari generasi ke generasic. mudah beradaptasi terhadap lingkungannyad. hanya dapat menurunkan turunan jika mengadakan perkawinan dalam satu spesies 15. Untuk mengambil oksigen dari lingkungannya tumbuhan kayu api membentuk ….a. akar napasb. akar tunjangc. akar gantungd. akar serabut Plasmidbuatan banyak digunakan sebagai vektor dalam kloning molekuler, yang berfungsi untuk mendorong replikasi sekuens DNA rekombinan dalam organisme inang. Di laboratorium, plasmid dapat dimasukkan ke dalam sel melalui transformasi. Plasmid dianggap sebagai replika, unit DNA yang mampu mereplikasi secara mandiri dalam inang yang sesuai.

Foraminifera hidup di lingkungan air laut, air tawar, dan terkadang di tanah. Foraminifera memiliki kemampuan untuk bergerak menggunakan pseudopodia, yaitu ekstensi sitoplasma yang dikeluarkan melalui lubang di test. Pseudopodia digunakan untuk menangkap makanan, bergerak, dan membangun cangkang baru. Foraminifera memiliki peran penting dalam penelitian geologi dan paleontologi karena cangkang mereka yang dapat fosilisasi dan tertimbun […] Tags filum Protozoa, Foraminifera, organisme Suatu perairan tanpa kita sadari menyediakan tempat bagi bermacam-macam makluk hidup di dalamnya. Kita tak asing dengan kata plankton sebagai salah satu makhluk hidup yang tinggal di perairan. Peranan plankton ternyata begitu penting dalam suatu perairan. Untuk lebih jelasnya, pada kesempatan kali ini mari kita simak pembahasan lebih dalam mengenai plankton. Pengertian Plankton Istilah plankton […] Tags klasifikasi plankton, organisme, Plankton Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu adaptasi, seleksi alam, dan kemampuan hidup. Makhluk hidup dilengkapi dengan kemampuan berkembangbiak untuk menjaga spesiesnya dari kepunahan. Reproduksi hewan Hewan berkembangbiak secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan hewan secara vegetatif tidak kawin Membelah diri, membelah menjadi dua individu baru yang identik atau sama. Contohnya hewan bersel satu, seperti […] Tags Bereproduksi, Kelangsungan Hidup Organisme, kelangsungan organisme, organisme, organisme bereproduksi Pengertian Organisme Heterotrof Heterotrof merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu heterone lainnya dan trophe nutrisi. Jadi dapat dikatakan bahwa heterotrof adalah sebuah organisme yang membutuhkan senyawa organik dan membutuhkan karbon diekstrak untuk pertumbuhannya. Organisme heterotrof dikenal sebagai konsumen karena didalam rantai makanan, organisme heterof tak dapat membuat makanannya sendiri, sehingga hanya bisa memperoleh […] Tags hewan, ilmu biologi, organisme Pengertian Sphingolipid Sphingolipids adalah kelas produk alami yang pertama kali dicirikan oleh ahli kimia dan klinisi kelahiran Jerman Johann LW Thudichum pada tahun 1884. Mereka terdiri dari tulang punggung dasar sphingoid, misalnya sphingosine, yang dapat diasilasi N dengan asam lemak yang membentuk ceramides. Untuk jangkar lipid ini melekat berbagai bermuatan, netral, terfosforilasi dan/atau glikosilasi membentuk […] Tags Ceramids, molekul biologis, organisme, Sphingolipid Di dalam tanah terdapat banyak organisme yang hidup biasanya disebut juga sebagai biota tanah. Biota tanah ini dapat berupa tumbuhan dan hewan yang seluruh atau sebagian hidupnya berada di dalam tanah. Organisme tanah pada umumnya hidup di lapisan tanah paling atas. Maka akan dijelaskan mengenai peranan tanah dan juga organisme. Peran Tanah 1. Media […] Tags bakteri, organisme, tanah

4Parasit Obligat: Fakta Mendetail Di Sekitarnya. Parasit adalah organisme yang cenderung mencintai di dalam atau pada hewan lain untuk kelangsungan hidupnya dan hubungan ini disebut parasitisme. Parasit obligat adalah parasit di mana organisme tidak dapat menyelesaikan siklus hidup tanpa mengeksploitasi inang secara khusus. REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN A. PENGANTAR Untuk materi Reproduksi Tumbuhandan Hewan, Kompetensi Dasar yang harus dikuasai siswa SMP/MTs Menganalisis sistem perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan serta penerapan teknologi pada sistem reproduksi tumbuhandan hewan Menyajikan karya hasil perkembangbiakan pada tumbuhan. SKL UN SMP yang terkait dengan materi Reproduksi Tumbuhan dan Hewan adalah 1. Siswa dapat memahami dan menguasai konsep kelangsungan hidup organisme melalui kemampuan bereproduksi 2. Siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman tentang kelangsungan hidup organisme melalui kemampuan bereproduksi. B. TUJUAN 1. Peserta didik mampu menjelaskan dan mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman tentang konsep kelangsungan hiduporganisme melalui kemampuan bereproduksi dengan benar 2. Peserta didik mampu merumuskan indikator setara ujian nasional untuk kompetensi yang berkaitan dengan reproduksi tumbuhan dan hewan 3. Peserta didik mampu menyusun butir soal setara ujian nasional sesuai dengan rumusan indikator. URAIAN MATERI 1. Reproduksi Tumbuhan Dalam siklus hidup tumbuhan pada umumnya dikenal ada dua generasi yang saling bergiliran, yaitu generasi gametofit generasi haploid yang ditandai N atau haplofase dan generasi sporofit generasi diploid yang ditandai 2N atau diplofase. Dominasi kedua generasi gametofit dan sporofit tersebut berbeda antara kelompok tumbuhan yang satu dengan kelompok tumbuhan yang lain. Apabila dalam satu siklus hidup tumbuhan, generasi yang dominan adalah gametofitnya, maka siklus hidupnya disebut haplontik misalnya banyak terjadi pada ganggang hijau, misalnya Spirogyra, Clamydomonas dan apabila yang dominan generasi sporofitnya, maka siklus hidupnya disebut diplontik. Apabila generasi sporofit dan generasi sporofit saling bergiliran secara dominan, maka siklus hidupnya disebut hidup demikian dikenal dengan pergiliran keturunan atau pergiliran generasi Gambar 01 Selain dikenal adanya siklus hidup yang bersifat diplontik dan haplotik, dalam pergiliran keturun juga dikenal ada empat kuadran, yaitu a. Kuadran zygoticsigotik. Disebut juga dengan kuadran 1. Pada kuadran ini, organisme atau tumbuhan mungkin hanya berbentuk sigot, embrio, dan sporofit, berupa sporogonium pada lumut; berupa tumbuhan pada paku- pakuan dan tumbuhan berbiji. Semua struktur tumbuhan yang menempati kuadrant ini ditandai dengan sifat ploidi yang diploid atau 2N b. Kuadran meioticmeiotic. Disebut juga dengan kuadran 2. Pada kuadran ini terjadi pembelahan reduksi yang mungkin berlangsung di dalam sel induk spora, baik pada tumbuhan homospora maupun heterospora tumbuhan yang menghasilkan mikrospora dan megaspore. Pembelahan meiosis terjadi pada peristiwa sporogenesis. Pada peristiwa ini terjadi pengurangan jumlah kromosom menjadi setengah dari jumlah kromosom sel induk spora, sehingga spora yang dihasilkan bersifat haploid. c. Kuadran gametic gametik. Disebut juga dengan kuadran 3. Pada kuadran ini terjadi peristiwa perkembangan organisme yang bersifat haploid dari spora-spora yang terbentuk pada kuadran 2. Dari perkembangan spora diperoleh gametofit, meliputi gametofit jantan dan betina, yang akan menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Pada fase kuadran ini, kemungkinan tumbuhan berupa talus beserta alat reproduksinya berupa anteridium dan arkegonium pada lumut, protalium beserta alat reproduksinya berupa anteridium dan arkegonium pada paku-pakuan, strobilus jantan dan betina pada tumbuhan berbiji terbuka, dan bunga pada tumbuhan berbiji tertutup. Semua struktur tumbuhan yang menempati kuadrant ini memiliki ploidi/haploid. d. Kuadran Syngamic singamik. Disebut juga dengan kuadran 4. Pada fase ini terjadi persatuan/persinggungan/perlekatan dua macam gamet, yakni gamet jantan berupa sperma dengan gamet betinaberupa ovum yang diikuti dengan meleburnya dua inti masing-masing gamet. Peristiwa ini disebut pula dengan fertilisasi atau pembuahan Reproduksi Vegetatif Reproduksi Vegetatif atau Aseksual Reproduktif vegetatif yaitu terjadinya individu barutan padi dahului adanya peleburan dua sel kelamin. Reproduksi vegetatif dapat terjadi karena bantuan manusia, yang disebut perkembangbiakan vegetatif buatan dan terjadi tanpa bantuan manusia, yang disebut perkembangbiakan vegetatif alami. Macam reproduksi vegetatif alami yaitu pembelahan sel, fragmentasi, pembentukan tunas, tunas adventif, gemmae, pembentukan spora, rhizoma AkarTinggal atau Rimpang, stolon, geragih, umbi batang, umbi lapis, umbi akar a. Reproduksi Vegetatif Alami 1. Pembelahan Sel Pembelahan sel terjadi pada tumbuhan berel satu. Misalnya, pada bakteri dan alga yang bersel satu antara lain Chlorella. 2. Fragmentasi Fragmentasi adalah reproduksi aseksual dengan cara memisahkan sebagiantubuhnya yang kemudian menjadi individu baru. Misalnya dengan pembentukan hormogonium adalah potongan benang yang terpisah dari benang lama dan kemudian menjadi benang baru,antara lain terjadi pada Oscillatoria atau alga biru. 3. Pembentukan Tunas Reproduksi vegetatif pada ragi Saccharomyces cerevisiae yaitu dengan pembentukan tunas. Tunas tersebut akan lepas dan menjadi individu baru. selain itu sel ragi dapat menjadi askus yang kemudian mengalami meiosis dan terbentuk empat askospora yang haploid. Pembentukan tunas terjadi pula pada tumbuhan tingkat tinggi dan biasanya disebut anakan, misalnya paku, rumput, dan pisang. pada tumbuhan tersebut, bagian batang yang ada didalam tanah dapat membentuk tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru dekat induknya dan membentuk koloni. 4. Tunas Adventif Tunas adventif dalah tunas yang tidak tumbuh pada ketiak daun atau ujungbatang, tetapi tumbuh pada bagian tanaman yang biasanya tidak bertunas, misalnya pada akar atau kesemek, dan sukun. 5. Gemmae Gemmae, misalnya terdapat pada lumut hati dan dapat tumbuh menjaditumbuhan baru. 6. Pembentukan Spora Reproduksi vegetatif dengan pembentukan spora, misalnya pada jamur,lumut,danp aku. 7. Rhizoma AkarTinggal atau Rimpang Rhizoma adalah batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah dan membengkak karena berisi cadangan makanan. Pada ketiak dari sisik dan ujung rhizoma terdapat tunas yang dapat tumbuh menjadi individu baru , misalnyakana,lengkuas,ganyong,kunyit,dankeladi. 8. Stolon Stolon adalah batang yang tumbuh menjalar dalam tanah, tetapi tidak membengkok, seperti halnya dengan rhizoma. Di ketiak sisi dan ujung stolon terdapat tunas yang dapat tumbuh menjadi individu baru. misalnya alang –alang dan rumput teki. 9. Geragih Geragih adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah, tidak menyimpan cadangan strawberry. 10. Umbi Batang Umbi batang adalah batang di dalam tanah yang berubah fungsi menjadi tempat cadangan makanan. Di beberapa tempat dari umbi terdapat mata tunas. Jika umbi batang ditanam, tunas tersebut akan tumbuh menjadi individu baru. misalnya kentang, gadung, dan uwi. 11. Umbi Lapis Umbi lapis adalah batang yang pendek, ruas–ruasnya sangatrapat, dan dikelilingi oleh berlapis-lapis daun yang saling menutup. Pada ketiak daun terdapat calon tunas siung yang dapat tumbuh menjadi individu baru. misalnya bawang merah dan bawang putih. 12. Umbi Akar Umbi akar adalah pangkal akar yang membengkak berisi cadangan makanan. misalnya ketelapohon, dahlia, ubijalar ,dan wortel. Jika pada umbi akar tidak terdapat tunas adventif. Maka tidak merupakan alat reproduksi vegetatif, misalnya ketelapohon. b. Reproduksi Vegetatif Buatan Reproduksi vegetatif buatan ada beberapa macam, yaitu mencangkok, menempel okulasi, merunduk, Enten menyambung, stek, dan KulturJaringan 1. Mencangkok Mencangkok adalah cara perkembiakan vegetatif dengan membuang sebagian kulit dan kambium secara harus di buang sampai bersih. Tujuan mencangkok adalah untuk memperoleh tumbuhan yang cepat berbuah dan sifatnya sama dengan induknya, misalnya mangga, sawo, jeruk ,dan rambutan. 2. Menempel okulasi Menempel adalah menggabungkan bagian tubuh dua tanaman yang mempunyai sifat berbeda. masing–masing tanaman umumnya mempunyai kelebihan. misalnya dengan menempelkan mata tunas tumbuhan yang buahnya banyak pada tumbuhan yang sistem perakarannya jeruk, kopi,dan karet. 3. Merunduk Merunduk adalah membengkokkan bagian batang atau cabang kebawah, kemudian dibenamkan kedalam tanah. Pada bagian cabang yang tertimbun tanah akan tumbuh akar. Setelah akarnya kuat bagian cabang ini dipotong misalnya alamanda, anyelir, apel,dan anggur. 4. Enten Menyambung Pada dasarnya menyambung sama dengan menempel, yaitu menggabungkan bagian dua tanaman yang mempunyai sifat berbeda. Tanaman yang perakarannya kuat disambung dengan tanaman yang buahnya baik, misalnya kopi dan buah– buahan. 5. Stek Stek adalah cara mengembangbiakkan tanaman dari potongan–potongan batang atau cabang yang ditancapkan dalam tanah, misalnya ketela pohon. 6. Kultur Jaringan Kultur jaringan adalah menanam jaringan tumbuhan pada substrat makanan buatan, sehingga tumbuhan menjadi tanaman yang sempurna dan mampu dipindahkan, misalnya anggrek. Reproduksi Generatif Merupakan gamet jantan dan gamet betina. Pada tumbuhan bijispermatophyta, terdapat alat kelamin jantan penghasil serbuk sari yang akhirnya menghasilkan sel sperma dan alat kelamin yang mempunyai ovum. Proses perkembangbiakan tumbuhan biji mempunyai dua peristiwa yaitu penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan pada tumbuhan biji terbuka gymnospermae adalah menempelnya serbuk sari kemikrofil liangbakalbiji, sedang pada tumbuhan biji tertutup angiospermae adalah menempelnya serbuk sari ke kepala putik. Pembuahan adalah bersatunya intisperma dengan iniovarium. Pada tumbuhan gymnospermae terjadi pembuahan tunggal , sedangkan pada angiospermae terjadi pembuahan ganda. Bunga memiliki peranan yang penting dalam proses perkembangbiakan. Secara umum bunga memiliki a. Alat perkembangbiakan putik dan benangsari b. Alat perhiasan bunga mahkota dan kelopak bunga c. Dasar bunga d. Tangkai bunga 1 Alat Reproduksi Alat perkembangbiakan tumbuhan biji adalah putik pistil dan benang sari stamen a Putik Putik adalah alat kelamin betina yang dapat menghasilkan sel kelamin betina dan disebut sel telurovum. Bagian–bagian putik sebagai berikut 1 Kepala putikstigma Kepala putik berfungsi sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan diatas kepala putik terdapat bulu-bulu yang sangat halus dan berlendir sehingga dapat membantu menangkap serbuk sari. 2 Tangkai putik 3 Bakal buah Bakal buah terdapat paling dekat dengan dasar bunga Reseptakulum bakal buah berisi satu atau lebih bakal bijiovulum. b Benang Sari Benangsari adalah alat kelamin jantan yang dapat menghasilkan sel kelamin jantan yang disebut sel sperma spermatozoid . 2 Alat Perhiasan Bunga a Mahkota Bunga. Fungsinya untuk menarik serangga penyerbuk, pelindung benangsari dari putik dan sebagai tempat hinggap serangga yang akan menghisap madu. b Kelopak Bunga. Fungsinya melindungi bunga pada waktu masih menguncup untuk menarik perhatian serangga dan hewan agar dapat membantu proses penyerbukan. Macam–macam Bunga Berdasarkan kelengkapannya bunga dibedakan menjadi 1 Bunga Lengkap. Bunga yang memiliki seluruh bagian bunga. Contohnya kembang sepatu, bunga mawar, bunga melati. 2 Bunga Tidak Lengkap. Bunga yang tidak memiliki satu/lebih bagian bunga. Contohnya bunga kelapa dan bunga sulak. Berdasarkan kelengkapannya alat perkembangbiakan, bunga di bedakan menjadi 1 Bunga Sempurna Bunga yang memiliki benangsari dan putik sekaligus/bunga berkelamin ganda, contohnya bunga pepaya, bunga kacang panjang, bunga aster,dan bunga padi. 2 Bunga Tidak Sempurna Bunga yang memiliki benangsari/putik saja. Jika memiliki benangsari disebut bunga jantan yang menghasilkan spermatozoid contoh mata pada bunga jagung. Jika hanya memiliki putik disebut bunga betina, menghasilkan sel telur contoh tangkai pada bunga jagung. Penyerbukan dan Pembuahan 1 Penyerbukan Peristiwa sampai melekatnya serbuksari ke kelapa putik. Macam–macam Penyerbukan berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari ke kepala putik a Anemogami dengan perantara oleh angin Ciri–cirinya a Tidak mempunyai perhiasan bunga/memiliki, tetapi sanngat kecil dan sederhana b Warnabungatidak menarik, mirip daun. c Putiknya tidak tersembunyi dan panjang d Kepala putik besar, berbulu dan terentang keluar bunga. e Benangsari panjang dan bergantung, sehingga mudah bergoyang jika di tiup angin. f Serbuksari sangat banyak, kecil, ringan dan kering, tidak berdekatan sehingga mudah ditiup angin. g Tidak mempunyai kelenjar madunektar. b Hidrogami adalah penyerbukan yang di perantarai oleh air. contohnya kangkung. c Zoidiogamia adalah penyerbukan dengan perantara hewan. 1 Entomogamiserangga, contohnya kupu–kupu dan kumbang. 2 Ornitogamiburung, contohnya bunga sepatu dana lamanda. 3 Kriptogamikelelawar, contohnyajambudanmangga. 4 Malakogamisiput,contohnyapisangdantalas. d Antropogami adalah penyerbukan sengaja atau buatan yang di lakukan manusia. contohnya famili. Berdasarkan asal serbuk sarinya penyerbukan dapat dibedakan menjadi 1 Penyerbukan sendiriAutogami Penyerbukan yang terjadi jika serbuksari berasal dari bunga itu sendiri. Penyerbukan dilakukan pada saat bunga masih menguncup/kleistogami. 2 PenyerbukanTetanggaGeitonogamiPenyerbukanyangterjadijikaserbuksariberasaldari bungalainpada satupohon. 3 PenyerbukansilangAllogamiPenyerbukanyangterjadijikaserbuksariberasaldaribunga pohonlain yangsejenis. 4 BastarhidrogamiPenyerbukanyangterjadijjikaserbbuksariberasaldaribungapohonlain yang berbeda jenis. Macam macam Bastar 1 Bastar Antar kulvitar Varietas contohnya antar mangga golek dengan mangga gadung. 2 Bastar Antar jenis Spesiescontohnya antar mangga dengan mangga kweni. 3 Bastar antarmargaGenus contohnya antar cabai dengan terong. Pembuahan, adalah bersatunya sperma dengan ovum. a. Gymnospermae Alat reproduksi tumbuhan gymnospermae, bakal biji dan serbuksari masing–masing berkumpul dalam satu badan disebut strobilus. Jalannya Penyerbukan a Serbuksari pada tetes penyerbukan melalui lubang mikrofil terdiri atas 1 sel generatif dan 1 sel vegetatif. b Serbuk sari berubah menjadi buluh serbuk dan menuju ruang arkegonium, sel generatif membelah menjadi dinding sel dislokalor dan sel spermatogen, selanjutnya spermatogen membelah membentuk selspermatozoid. c Buluh serbuk sari sampai ruang arkegonium,sel vegetatif lenyap dan masing–masing sel spermatozoid membuahi 1 sel telurdisebutpembuahantunggal yang akhirnya menjadi zigot dan dewasa. b. Angiospermae Jalannya Pembuahan a Serbuk sari sampai ke kepala putik dengan gerak kemotropisme, serbik sari menuju ka bakal biji dan berubah menjadi buluh serbuk sari. b Pada saat buluh serbuk sari mancapai mikrofil, inti vegetatif mati dan terjadi pembuahan sebagai berikut Satu inti generatif membuahi sel telur yang kemudian manjadi embrio. Satu inti generatif membuahi inti kandung lembaga sekunder yang akan menjadi endospermae, sebagai cadangan makanan embrio. c Setelah pembuahan yang akan terjadi selanjutnya adalah kelopak bunga dan mahkota bunga akan layu sebagai usaha penghematan energi. Daun buah akan menjadi kulit buah. Pembuahan angiospermae disebut pembuahan ganda, karena satu inti generatif membuahi sel telur dan lainnya sel kandung lembaga sekunder. 2. REPRODUKSI HEWAN Kelangsungan hidup hewan dapat menggunakan proses reproduksi yang sederhana maupun kompleks, hewan dengan konsumen tingkat pertama akan mempunyai proses yang lebih sederhana. Namun, hewan dengan konsumen tingkat ke tiga dalam piramida makanan maka mempunyai cara reproduksi yang lebih panjang. Seperti misalnya badak, hewan ini mempunyai siklus ovulasi yang panjang yaitu 8 bulan sekali, sehingga badak tidak mudah menghasilkan keturunan. Bandingkan saja dengan hewan bersel satu seperti Paremecium yang merupakan plankton untuk makanan hewan air. Paramecium dapat berkembang biak dengan cukup cepat dan sederhana yaitu membelah diri. Jadi Alloh telah mengatur kelangsungan hidup suatu organisme berdasarkan kebermanfaatannya. Kelangsungan hidup pada proses reproduksi ini juga dapat dilihat dari adaptasi morfologi bentuk sperma dan ovum yang bergantung pada lingkungan proses fertilisasi, bentuk organ, lama hidup, proses fertilisasi dan tempan penyimpanan. Bentuk sperma hewan dengan fertilisasi luar lebih sederhana dan berkemampuan dalam melawan lingkungan seperti suhu, arus air, kelembapan dan lainya. Adaptasi proses reproduksi yang lebih sederhana pada fertilisasi luar dan lebih kompleks pada proses fertilisasi dalam. Mengingat keterbatasan organ dan sistem organ maka fisiologi reproduksi inverteberata di mulai dari proses yang sederhana yaitu membelah diri sampai yang melakukan fertilisasi eksternal dan internal. Hewan mempunyai dua phlum besar yaitu Invertebrata dan Vertebrata. Pada reproduksi Invertebrata kita akan membahas terkait jenis atau cara reproduksinya, proses reproduksi masing-masing phylum, dan memecahkan masalah reproduksi terkait pengembanganbudi daya hewan yang dapat meningkatkan mutu hasil produksi budidaya. Saat mempelajarinya sebaiknya kamu telah mengenal baik masing-masing contoh hewan dari phylum yang dipelajari. Karena dengan kita mengenal bentuk hewannya maka kita dapat dengan mudah mempelajari reproduksinya. Kemampuan hewan dan keterbatasan yang dimiliki hewan inverteberata menyebabkan ada dua cara umum reproduksi yaitu reproduksi Aseksual dan reproduksi Seksual, Reproduksi Aseksual adalah reproduksi tanpa peleburan sel gamet yang berbeda muatan dan tidak ada proses meiosis sedangkan reproduksi seksual melalui peleburan sel gamet yang berbeda muatan dan ada proses meiosis, pada pemahaman ini kamu harus memahami mengapa menggunakan istilah sel gamet berbeda muatan dan perlu memasukkan peristiwa meiosis. Untuk memahaminya kita akan mempelajari dahulu macam-macam jenis reproduksi inverteberata. Jenis reproduksi Aseksual meliputi 1 Membelah diri, 2 Partenogenes isobligat. Sedangkan jenis reproduksi Seksual yaitu meliputi 1 Partenogenesis fakultatif, 2 Konyugasi, 3 Penentuan Jenis Kelamin, 4 Hermaprodit, 5 Gonokoris. Membelah Diri. Seluruh Hewan protozoa dan beberapa dari klas porifera, colenterata, plathyhelminthes ada yang melakukan teknik membelah diri ini. Proses membelah diri pada hewan bersel satu ini akan menggunakan prinsip pembelahan mitosis. Dibawah ini adalah contoh membelah diri pada hewan amoeba, dimana satu sel akan menjadi dua sel. Namun ada juga hewan multiceluler yang mampu membelah menjadi banyak sel seperti pada polychaeta pada golongan annellida. Prinsip Proses Fragmentasi pada hewan sebenarnya serupa dengan membelah diri, hanya saja terkadang fragmentasi tidak menghasilkan individu baru, karena hasil potongan lain akan membusuk atau tidak berkembang, maka jika tidak menghasilkan individu baru bukan merupakan proses reproduksi. Partenogenesis. Proses parthenogenesis ada dua yaitu parthenogenesis obligat dan parthenogensis fakultatif, Obilgat artinya sungguh sungguh maka reproduksi partenogensis adalah proses pertenogenesis yang sesungguhnya. Artinya tidak ada faktor lain yang mempengaruhi prosesnya, parthenogenesis itu sendiri menghasilkan keturunan tanpa fertilisasi dan pembelahan meiosis. Untuk melakukan pembelahan yang dilanjutkan dengan proses fertilisasi akan membutuhkan proses meiosis untuk mengurangi jumlah kromosom. a. Partenogenesis Obligat Pada Gambar menunjukkan hewan daphnia dari sub phylum microcrustacea melakukan parthenogenesis obilgat dan akan menghasilkan sel telur yang diploid, atau hasilya betina diploid 12 b. Partenogenesis Fakultatif Konyugasi Proses peleburuan inti sel yang berbeda muatan ini disebut sebagai proses konyugasi, proses konyugasi harus didahului dari proses meiosis untuk mendapatkan jumlah inti dengan muatan kromosom N, kemudian diakhiri dengan kemampuan sel untuk membelah diri. Hampir seluruh hewan rhizopoda dan ciliate melakukan konyugasi ini. Contoh yang sering kamu lihat dibuku adalah proses konyugasi pada paramecium padahal banyak contoh hewan lain seperti vorticela yang melakukan konyugasi. Penentuan Jenis Kelamin Kemampuan organ lain dalam menghasilkan sel gamet sehingga mampu menghasilkan sel gamet jantan atau betina dapat disebut penentu jenis kelamin. Beberapa contoh hewan yang mempunyai ciri seperti ini adalah Slimper limpet yang akan membentuk jenis kelamin karena faktor habit/prilaku kosmopolit di habitatnya, Lalat drosophila akan menentukan jenis kelamin melalui kromosom yang terkait pada Slimper limpet Sumber Barnes, 2000 Hermaprodit Hewan hermaprodit adalah hewan yang memiliki dua kelamin jantan dan betina pada satu mahluk hidup, hewan yang termasuk berorgan reproduksi hermaprodit adalah cacing nematode, annelida seperti , mollusca seperti Achatina, Gonokoris Hewan inverteberata yang melakukan proses fertilisasi secara ekstrnal maupun internal adalah hewan dari golongan gonokoris ini atau hewan dengan alat kelamin terpisah. Hewan gonokoris ini sudah dimulai mulai cacing Ascaris, sampai hewan-hewan inverteberata lain yang tingkatannya lebih Vertebrata, seluruhnya melakukan reproduksi secara seksual sehingga mengalami proses miosispada kematangan gonadnya, namun proses fertilisasinya ada dua yaitu Fertilisasi luar dan Fertilisasi dalam. Contoh hewan yang melakukan reproduksi di luar adalah ikan, dan amphibi. Proses fertilisasi luar dengan bertemunya sperma dan ovum di lingkungan luar membutuhkan lingkungan optimal yang memenuhi persyaratan. Misal dalam pengaturan budidaya ikan nila, peternak membuat ijuk untuk menampung ovum ikan agar sperma yang dikeluarkan tidak telalu sulit mencarinya. Begitu juga pada budidaya katak, bertemuanya sperma dan ovum dipermudah agar fertilisasi dapat terjadi. Proses fertilisasi di dalam melalui tahapan yang sudah dibahas pada sistem reproduksi manusia, karena hewan vertebrata juga melalui tahap kematangan gonad, menstruasi, dan perkembangan janin di rahimnya jika hewan tersebut beranak, namun jika hewan tersebut bertelur maka telur akan dierami di luar. CONTOH INDIKATOR, SOAL, DAN PENYELESAIAN Indikator yang dimaksud di sini adalah ā€œindikator soalā€, meliputi kondisi, audiens, behavior, dan derajat pencapaian C, A, B, D. Contoh indikator untuk ReproduksiTumbuhandan Hewan gambar dan deskripsi fakta yang terkait bentuk reproduksi tumbuhan, peserta didik dapat menyimpulkan variasi bentuk reproduksi tumbuhan dengan benar. Contoh Indikator Contoh Soal Sesuai gambar dan deskripsi fakta yang terkait bentuk reproduksi tumbuhan, peserta didik dapat menyimpulkan variasi bentuk reproduksi tumbuhan dengan benarBerikut disajikan gambar tanaman wortel yang ditanam guru IPA MTs Tugu Pahlawan di rumah kaca mini milik sekolah pada bak sebelum dipindahkan ke ini memiliki umbi yang mudah busuk jika disimpan di dapur rumah, tidak seperti kentang yang kadang muncul tunas meskipun ada di dapur. Jenis umbi dan bagian yang umum digunakan untuk penanaman/pembibitan adalah...a. umbi akar, umbinyab. umbi batang, bijinyac. umbi akar, bijinyad. umbi batang, umbinyaPenyelesaian Berdasarkan contoh indikator dan soal pada tabel di atas, aspek kondisi adalah kata ā€œditunjukkan gambar dan deskripsi faktaā€,aspek audiens adalah ā€œpeserta didikā€, aspek behavior adalah ā€œdapat menyimpulkanā€, dan derajat pencapaianadalah ā€œvariasi bentuk reproduksi tumbuhan dengan benarā€. Soal tersebut menunjukkan gambar wortel yang muncul tunasnya, bagian yang mengeluarkan tunas merupakan batang pendek yang menempel dengan umbi akar. Perlu diingat konsep bahwa organ akar tidak memiliki buku sehingga munculnya tunas tersebut dari batang. Berdasarkan hal ini maka sangat jelas bahwa umbi wortel berupa umbi akar Makhlukhidup siap untuk menanggapi lingkungan kita dan beradaptasi dengannya. Pada hewan, kemampuan ini dikembangkan secara khusus. Karena kelangsungan hidup kita terkait dengan kemampuan kita untuk bertindak berdasarkan apa yang ada di sekitar kita, alam memberi kita serangkaian naluri yang memicu respons alami dalam diri kita.

II Kelangsungan Hidup Organisme 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Setiap makhluk hidup harus dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Jika tidak, maka 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 kelangsungan hidup makhluk hidup itu akan terhenti dan menjadi punah. Mungkin kamu sering 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 mendengar berbagi jenis hewan dan tumbuhan yang terancam punah. Mengapa suatu jenis hewan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 dan tumbuhan dapat menjadi punah? Apa yang dilakukan makhluk hidup untuk mempertahankan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 kelangsungan hidupnya? Faktor-faktor apa yang menyebabkan organisme dapat bertahan hidup? 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Pada bab ini kamu akan mempelajari proses kelangsungan hidup organisme yaitu melalui 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Kelangsungan Hidup Organisme > tujuan Kelangsungan hidup dan kelestarian jenis Adaptasi > > > melalui Perkembangbiakan Seleksi alam > meliputi > > terjadi pada • Adaptasi morfologi • Adaptasi fisiologi • Adaptasi tingkah laku Tumbuhan Hewan > > > secara > secara Vegetatif/ aseksual Generatif/ seksual Aseksual Seksual > terdiri dari • Alami • Buatan Kata Kunci • adaptasi • seleksi alam • aseksual 34 • seksual • gamet • pembuahan Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX Setiap jenis makhluk hidup dapat lestari jenisnya sampai saat ini karena berasal dari makhluk hidup sebelumnya yang sejenis dapat bereproduksi dan berdaptasi dengan lingkungan. Jika makhluk yang hidup pada zaman dulu tidak mampu bertahan dalam kelangsungan hidupnya, maka jenis makhluk hidup itu akan punah seperti dinosaurus. Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh kemampuan adaptasi terhadap lingkungan, seleksi alam, dan perkembangbiakan. A Adaptasi Organisme Terhadap Lingkungan Lingkungan merupakan kumpulan komponen abiotik dan biotik di luar suatu organisme yang mempengaruhi kehidupan organisme tersebut. Lingkungan meliputi lingkungan perairan hidrosfer, daratan litosfer, dan udara atmosfer. Lingkungan tempat hidup suatu organisme disebut habitat. Setiap organisme memiliki habitat yang khas. Ikan mas, mujair, dan lele memiliki habitat di air tawar seperti kolam atau sungai. Tumbuhan kaktus dan kurma memiliki habitat di tanah yang sedikit air seperti gurun pasir. Lingkungan senantiasa berubah karena pengaruh suhu, kelembapan, intensitas cahaya, dan air. Perubahan lingkungan akan mengubah sifat habitat. Perubahan sifat habitat mempengaruhi kondisi organisme. Contohnya jika kamu sering berada di tempat yang suhunya panas dan kemudian berada di tempat yang dingin, maka perilaku dan kebiasaanmu berubah untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan. Oleh karena itu setiap organisme harus mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan atau beradaptasi. Kemampuan beradaptasi sangat diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Bila suatu jenis organisme tidak mampu beradaptasi, maka jenis organisme itu akan punah. Contohnya adalah dinosaurus yang telah punah karena tidak dapat menyesuaikan dengan perubahan lingkungan di bumi. Untuk mengamati adaptasi kecambah terhadap berbagai kondisi lingkungan, kamu dapat mencoba melakukan Kegiatan berikut ini. Gambar Akibat tidak bisa beradaptasi maka dinasaurus punah. Sumber Microsoft Student, 2006 Kegiatan Adaptasi Kecambah pada Lingkungan yang Berbeda Tujuan Mengamati adaptasi kecambah pada lingkungan yang berbeda-beda. Alat dan Bahan 1. 2. 3. 4. 3 buah cangkir kertas 150 ml Kertas label Air mineral Tanah 5. Biji lobak atau biji tumbuhan lain yang mudah berkecambah 6. Piring/cawan 7. Spidol dan Pensil Kelangsungan Hidup Organisme 35 Langkah Kerja 1. Siapkan 3 buah cangkir kertas dan berilah label bertuliskan kering, lembap, dan basah. Kemudian isilah dengan tanah sampai terisi setengahnya. 2. Taburkan 5 butir biji di atas permukaan tanah pada setiap cangkir, kemudian tutuplah dengan tanah setebal 2 cm. 3. Pada gelas berlabel basah, tambahkan air suling sampai di atas permukaan tanah. 4. Pada gelas berlabel lembap, buatlah beberapa lubang pada dasar cangkir dengan ujung pensil. Kemudian tambahkan air suling sampai ada air yang mengalir melalui lubang. 5. Letakkan ketiga cangkir di tempat yang hangat selama 7 – 10 hari dan amati keadaan kecambah setiap hari. Aturlah agar tanah di dalam gelas berlabel basah tetap basah dan air dalam piring di dasar gelas berlabel lembap selalu tersedia. 6. Amatilah perkembangan kecambah setiap hari. Pertanyaan 1. Adakah perbedaan pertumbuhan dan bentuk kecambah pada ketiga cangkir di atas? Faktor lingkungan apakah yang mempengaruhinya? Mengapa demikian? 2. Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas. Adaptasi adalah kemampuan organisme untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan sehingga mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya. Semakin tinggi kemampuan adaptasi suatu jenis organisme, maka semakin besar pula kemungkinan kelangsungan hidup jenis organisme tersebut. Ada tiga cara adaptasi, yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. 1. Adaptasi Morfologi Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk dan struktur tubuh suatu organisme terhadap lingkungannya. Tumbuhan dan hewan mengembangkan adaptasi morfologi yang berbeda untuk menyesuaikan dengan keadaan lingkungan. a. Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan Gambar Kaktus merupakan salah satu tumbuhan yang dapat bertahan hidup di suhu yang panas. Sumber Microsoft Student, 2006 36 Tumbuhan tidak dapat berpindah-pindah, sehingga mengembangkan bentuk yang paling efisien untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidup. Contohnya tumbuhan yang ada di dalam hutan biasanya tinggi, cabang dan daun mengarah ke atas untuk mendapat sinar matahari. Sedangkan tumbuhan di tepi hutan biasanya pohonnya lebih rendah, cabang dan daun mengarah ke samping untuk mendapatkan cahaya matahari. Ciri khas tumbuhan di dalam hutan dan di tepi hutan itu menggambarkan kemampuan tumbuhan beradaptasi di habitatnya. Berikut ini beberapa cara adaptasi tumbuhan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. 1 Tumbuhan Xerofit Tumbuhan xerofit memiliki struktur fisik yang sesuai untuk bertahan hidup pada suhu yang ekstrim panas dan kekurangan air. Contohnya adalah kaktus dan sukulen. Kaktus dapat bertahan hidup dalam kondisi kering. Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX Bentuk adaptasinya yaitu daun tidak berbentuk lembaran sebagaimana tumbuhan lainnya, tetapi mengalami modifikasi menjadi duri atau sisik. Kaktus mampu menyimpan air pada batangnya. Seluruh permukaannya dilapisi oleh lilin untuk mengurangi penguapan. Sistem perakarannya panjang untuk mencapai tempat yang jauh yang mengandung air. 2 Tumbuhan Hidrofit Tumbuhan hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di air. Adaptasi morfologi yang dilakukan antara lain memiliki rongga udara di antara sel-sel tubuhnya sehingga dapat mengapung. Daunnya lebar dan stomata terletak di permukaan atas. Contoh tumbuhan hidrofit adalah kangkung, eceng gondok, dan teratai. 3 Tumbuhan Higrofit Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab dan basah. Adaptasinya yaitu mempunyai daun yang tipis dan lebar. Gambar Daun teratai yang lebar merupakan adaptasi pada lingkungan air. Sumber Dokumen Penerbit b. Adaptasi Morfologi pada Hewan Meskipun hewan dapat bergerak bebas, hewan juga melakukan beragam adaptasi morfologi untuk menyesuaikan dengan tempat hidup dan jenis makanannya. Adaptasi morfologi berupa penyesuaian tubuh hewan seperti ukuran dan bentuk gigi, penutup tubuh, dan alat gerak hewan. Gigi disesuaikan dengan jenis makanannya, sehingga gigi hewan pemakan daging berbeda dengan hewan pemakan tumbuhan. Penutup tubuh seperti rambut, duri, sisik, dan bulu yang tumbuh dari kulit disesuaikan dengan kondisi lingkungannya sehingga dapat membantu hewan untuk tetap bertahan hidup. Contoh yang lain adalah variasi tulang belakang dan sirip pada ikan pari disebabkan perbedaan suhu saat pertumbuhannya, jenis kelamin kura-kura ditentukan oleh variasi temperatur saat inkubasi pengeraman, serta bentuk paruh dan kaki burung bervariasi sesuai dengan jenis makanan dan habitatnya. Perhatikan bentuk paruh dan kaki burung pada gambar berikut ini. a b c d Gambar Bentuk kaki burung sesuai dengan fungsinya a mencengkeram elang, b berenang itik, c berlari dan berjalan onta, d bertengger kakatua. Sumber Dokumen Penerbit a b d c e Gambar Bentuk paruh pada burung a elang untuk merobek mangsa, b itik untuk menyaring makanan, c pelikan untuk menangkap dan membawa ikan, d kolibri untuk mengisap madu, dan e pipit untuk memakan biji-bijian. Sumber Dokumen Penerbit Kelangsungan Hidup Organisme 37 2. Adaptasi Fisiologi Gambar Ikan di laut harus banyak minum untuk menyeimbangkan tubuhnya terhadap kadar garam di laut. Sumber Microsoft Student, 2006 Adaptasi fisiologi adalah adaptasi pada fungsi kerja alat-alat tubuh untuk menyesuaikan dengan keadaan lingkungan. Contohnya jumlah denyut jantung per menit akan meningkat saat kamu berlari. Contoh adaptasi fisiologi yang lain adalah sebagai berikut. a. Saat udara dingin, hewan berdarah panas akan meningkatkan proses metabolismenya sehingga suhu badan tetap tinggi. Hal ini akan membuatnya sering merasa lapar. b. Jumlah sel darah merah orang yang hidup di daerah pantai lebih sedikit dibandingkan orang yang tinggal di daerah pegunungan. Hal ini disebabkan karena tekanan parsial oksigen di daerah pantai lebih besar dibandingkan daerah pegunungan. Jika tekanan parsial oksigen rendah, maka dibutuhkan lebih banyak sel darah merah untuk mengikat oksigen. Tahukah kamu yang dimaksud tekanan parsial oksigen? Tekanan parsial oksigen adalah perbandingan kadar oksigen di udara dibandingkan dengan kadar gas lain di udara. c. Kekebalan serangga terhadap insektisida akan meningkat menjadi kebal karena penggunaan insektisida secara terusmenerus. d. Ikan yang hidup di laut lebih sedikit mengeluarkan urin dibandingkan dengan ikan yang hidup di air tawar. Air laut lebih banyak mengandung garam. Kadar garam yang tinggi juga menyebabkan cairan tubuh keluar terus menerus. Garam juga masuk ke dalam tubuh dan harus dikeluarkan. Untuk menyesuaikan diri, ikan banyak meminum air laut dan sedikit mengeluarkan urin. Coba bandingkan apabila kamu makan makanan yang asin, tentu kamu mudah merasa haus dan ingin minum banyak air. 3. Adaptasi Tingkah Laku Gambar Bunglon dapat berubah warna kulit sesuai warna lingkungannya. Sumber Dokumen Penerbit 38 Adaptasi tingkah laku merupakan aktivitas atau tingkah laku hewan yang menyesuaikan dengan kondisi lingkungan untuk membantunya bertahan hidup. Adaptasi tingkah laku dapat berupa hasil belajar maupun insting/naluri sejak lahir. Terdapat dua macam tingkah laku, yaitu sebagai berikut. a. Tingkah laku sosial, untuk hewan yang hidup berkelompok. b. Tingkah laku untuk perlindungan. Contohnya babi hutan akan menggali lubang persembunyian dengan kukunya ketika melihat singa, trenggiling akan menggulung tubuhnya bila bertemu musuh. Contoh lain adalah kamuflase, misalnya pada bunglon dan gurita. Mimikri adalah kemampuan untuk meniru bentuk, suara, dan tingkah laku seperti hewan lain sehingga akan dikira predator atau hewan yang beracun atau berbahaya. Migrasi juga merupakan bentuk adaptasi tingkah laku dengan cara bergerak dari satu kawasan ke kawasan lain dan kemudian kembali lagi. Hewan bermigrasi dengan berbagai alasan antara lain memperoleh iklim yang baik, makanan yang cukup, tempat yang lebih aman, dan kepentingan perkembangbiakan. Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX Hewan yang hidup di daerah kutub atau daerah yang mengalami pergantian empat musim yang perbedaan suhunya ekstrim, biasanya melakukan hibernasi. Hibernasi adalah tidur dalam jangka waktu yang lama ketika suhu lingkungan rendah. Aktivitas tubuh seperti denyut jantung dan napas sangat pelan sehingga hanya memerlukan energi/makanan yang sedikit. Contohnya kelelawar, ular, dan beruang kutub. Selama hibernasi hewan menggunakan lemak dalam tubuh sebagai sumber energi. Gambar Pada musim dingin beruang melakukan hibernasi. Sumber Dokumen Penerbit Latihan 1. Tikus merupakan hewan yang mampu bertahan hidup di berbagai lingkungan. Diskusikan dengan temanmu bagaimana tikus beradaptasi dengan lingkungannya. Usaha apa yang dapat dilakukan untuk memberantas tikus berkaitan dengan kemampuan itu? 2. Bagaimanakah cumi-cumi beradaptasi dengan kehadiran predator? B Seleksi Alam Kondisi lingkungan selalu berubah, misalnya karena bencana alam, perubahan iklim, maupun akibat perbuatan manusia. Hanya organisme yang dapat bertahan terhadap perubahan lingkungan yang akan tetap lestari. Sedangkan organisme yang tidak mampu bertahan akan punah. Alam melakukan seleksi terhadap jenis-jenis organisme yang hidup. Artinya alam tidak memberi kesempatan kepada organisme yang tidak mampu beradaptasi untuk terus bertahan hidup. Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh ketersediaan makanan, tempat hidup dan berlindung, oksigen, cahaya, dan air. Selain faktor lingkungan, persaingan untuk memenuhi kebutuhan hidup juga mempengaruhi kelangsungan hidup suatu organisme. Jadi seleksi alam adalah proses kelulushidupan suatu organisme terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di alam. Organisme yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan akan mencari lingkungan baru yang dianggap sesuai dengan sifat-sifatnya. Organisme yang dapat beradaptasi terhadap lingkungan yang baru akan bertahan hidup. Jika perubahan sifat sangat mencolok, adaptasi ini dapat menghasilkan jenis/spesies yang baru. Jadi adaptasi dan seleksi alam dapat menghasilkan jenis-jenis yang baru. Sedangkan organisme yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan alam, akan mengalami kepunahan. Tokoh Sains Charles Darwin Charles Darwin 1809-1882, adalah seorang ilmuwan Inggris yang meletakkan dasar teori evolusi modern. Dia beranggapan bahwa makhluk hidup yang ada saat ini berasal dari makhluk hidup pada masa lampau melalui proses seleksi alam. Makhluk hidup yang dapat beradaptasi terhadap perubahan alam akan tetap lestari, sedangkan yang tidak mampu akan punah. Teori evolusi Darwin banyak ditentang para ilmuwan karena tidak dapat memberikan cukup bukti. Meskipun demikian penemuannya memberi pengaruh besar terhadap kehidupan, ilmu pengetahuan tentang bumi, dan pemikiran modern. Sumber Microsoft Encarta Kelangsungan Hidup Organisme 39 Gambar Badak bercula satu dilindungi di Taman Nasional Ujung Kulon. Sumber Dokumen Penerbit Saat ini, tingkah laku manusia banyak mempengaruhi proses seleksi alam. Perburuan liar, penangkapan, perusakan habitat, pencemaran lingkungan dapat mempercepat laju seleksi yang tidak alami. Akibat rusaknya habitat, banyak hewan liar yang harus bermigrasi ke daerah yang kurang sesuai dengan lingkungan alaminya. Mereka harus berjalan berkilo-kilometer untuk memperoleh makanan yang cukup. Di Indonesia, terdapat banyak tumbuhan dan hewan yang hampir punah. Contohnya adalah harimau jawa, badak bercula satu, badak bercula dua, dan burung jalak bali. Hewan yang hampir punah tersebut disebabkan karena kerusakan habitat oleh manusia, perburuan liar, kemampuan adaptasinya rendah, serta tingkat reproduksi yang rendah. Tugas Diskusikan dengan temanmu, apa yang menyebabkan dinosaurus punah. Adakah keturunan atau sisa-sisa dinosaurus yang masih hidup pada saat ini? C Gambar Sifat suatu makhluk hidup diwariskan pada keturunannya. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Tikus memiliki tingkat reproduksi yang tinggi. Perkembangbiakan Organisme Selain kemampuan beradaptasi dan lolos dari seleksi alam, organisme harus mampu berkembang biak untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya. Perkembangbiakan menghasilkan individu-individu baru dengan ciri khas yang mirip dengan induknya. Ada organisme yang tingkat reproduksinya yang tinggi dan ada pula yang rendah. Tingkat reproduksi adalah kemampuan suatu organisme untuk berkembang biak. Organisme yang memiliki tingkat reproduksi tinggi mampu menghasilkan keturunan yang banyak dalam waktu singkat, contohnya adalah tikus, siput, dan serangga. Organisme dengan tingkat reproduksi rendah memiliki jumlah keturunan sedikit dan jangka waktu berkembangbiaknya lama, contohnya adalah harimau, gajah, dan badak bercula satu. Perkembangbiakan terjadi pada semua organisme, yaitu pada mikroorganisme, tumbuhan, hewan, dan manusia. Kamu telah mempelajari perkembangbiakan manusia di Bab I. Pada bagian ini kamu akan mempelajari perkembangbiakan tumbuhan dan hewan. Perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan dapat terjadi secara vegetatif atau aseksual dan secara generatif atau seksual. Perkembangbiakan vegetatif atau aseksual adalah perkembangbiakan yang terjadi tanpa didahului dengan pertemuan sel kelamin jantan dan betina. Jadi individu baru yang dihasilkan berasal dari satu induk. Oleh karena itu organisme hasil perkembangbiakan dengan cara ini memiliki sifat yang sama dengan induknya. Perkembangbiakan vegetatif atau aseksual terjadi baik pada hewan, tumbuhan, protista, jamur, dan monera. Sumber Dokumen Penerbit 40 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX Perkembangbiakan generatif atau seksual diawali dengan pembuahan, yaitu pertemuan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Pembuahan menghasilkan zigot. Pada tahap berikutnya, zigot berkembang menjadi individu baru. Jadi perkembangbiakan generatif atau seksual memerlukan dua induk yang berbeda jenis kelaminnya. Karena melibatkan dua induk yang berbeda jenis kelaminnya, maka individu yang dihasilkannya memiliki sifat dari kedua induknya. 1. Perkembangbiakan Tingkat Sel Perkembangbiakan pada makhluk hidup juga berlangsung pada tingkat sel. Sel-sel membelah sehingga jumlah sel bertambah banyak. Jumlah dan ukuran sel yang betambah menyebabkan terjadinya pertumbuhan pada suatu organisme. Pembelahan sel berlangsung melalui beberapa tahap. Pada sel-sel tubuh terjadi pembelahan mitosis, yaitu pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom sama dengan sel induknya. Pada sel-sel kelamin terjadi pembelahan meiosis, yaitu pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induknya. Pembelahan ini terjadi pada proses pembentukan sel kelamin. Pada organisme satu sel, perkembangbiakan dilakukan dengan pembelahan sel secara langsung. Pembelahan sel secara langsung artinya sel membelah tanpa melalui tahap-tahap seperti mitosis dan meiosis. Pada kondisi yang menguntungkan, sebuah sel bakteri membelah menjadi dua sel anak setiap 20 menit. Pembelahan secara langsung dari satu sel menjadi dua sel seperti ini sering disebut pembelahan biner Gambar Gambar Pembelahan biner pada organisme bersel satu Amoeba sp. Sumber Microsoft Encarta, 2006 2. Perkembangbiakan Tumbuhan Tumbuhan dapat berkembangbiak secara vegetatif dan generatif. Beberapa jenis tumbuhan lebih mudah dikembangkan secara vegetatif atau aseksual, misalnya ketela pohon dan tebu. Jenis tumbuhan lain mudah dikembangkan dengan cara generatif atau seksual, misalnya tanaman padi-padian dan kacangkacangan. a. Perkembangbiakan Vegetatif Perkembangbiakan aseksual pada tumbuhan lebih lazim disebut perkembangbiakan vegetatif. Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dapat terjadi secara alami maupun buatan yaitu dilakukan oleh manusia. 1 Perkembangbiakan Vegetatif Alami Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan tumbuhan secara tak kawin tanpa campur tangan manusia. Contohnya adalah sebagai berikut. a Spora vegetatif, merupakan sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Terdapat pada tumbuhan paku, lumut, dan jamur. Spora terbentuk Gambar Lumut daun berkembang biak dengan membentuk spora. Sumber Encyclopedia Britannica, 2006 Kelangsungan Hidup Organisme 41 b c daun tunas tengah d tunas samping akar Gambar Umbi lapis tanaman bawang merah. e Sumber Microsoft Student 2006 f di dalam kotak spora sporangium. Apabila kotak spora pecah dan spora jatuh di tempat yang sesuai, maka akan tumbuh menjadi individu baru. Umbi batang, adalah batang yang berada di dalam tanah yang berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Perbedaan umbi batang dengan umbi akar adalah umbi batang mempunyai mata tunas, sedangkan umbi akar tidak. Contoh umbi batang adalah kentang, dahlia, dan gadung. Umbi lapis, merupakan modifikasi dari batang dan daun, yaitu pelepah daun yang bertumpuk dan berlapis-lapis, mengalami penebalan, lunak, dan berdaging. Contohnya adalah umbi lapis bawang merah Gambar Rhizoma atau akar tinggal, merupakan batang yang tumbuh mendatar di bawah permukaan tanah. Rhizoma menyerupai akar tetapi berbuku-buku seperti batang. Pada ujungnya terdapat kuncup, pada setiap buku terdapat daun yang berubah bentuk menjadi sisik, dan pada setiap ketiak sisik terdapat mata tunas. Contohnya pada lengkuas, kunyit, bunga tasbih, dan jahe. Geragih atau stolon, merupakan batang yang menjalar di atas tanah. Biasanya jarak antarbukunya berjauhan. Contohnya tumbuhan yang berkembang biak dengan geragih adalah pegagan, rumput teki, dan arbei. Tunas, umumnya tumbuh dari ruas-ruas batang dan dapat menjadi tanaman baru. Perkembangbiakan dengan tunas dijumpai pada beberapa jenis tumbuhan seperti pisang, bambu, dan tebu. Tunas yang tumbuh dari organ selain batang disebut tunas adventif, contohnya adalah tunas akar pada sukun dan cemara dan tunas daun pada cocor bebek. 2 Perkembangbiakan Vegetatif Buatan Perkembangbiakan vegetatif buatan dilakukan dengan bantuan manusia. Biasanya dilakukan untuk mempercepat waktu panen dan memperoleh keturunan yang sifatnya sama persis dengan induknya. Contoh perkembangbiakan secara vegetatif buatan adalah sebagai berikut. a Stek, dilakukan dengan memotong bagian tubuh tumbuhan dan kemudian menanamnya. Dari potongan tersebut diharapkan dapat tumbuh menjadi individu baru. Berdasarkan asal organ tubuhnya, stek dibedakan menjadi stek batang dan stek daun. Cara membuat stek batang yaitu dengan memotong bagian-bagian batang menjadi potongan-potongan pendek. Stek batang banyak dilakukan untuk memperbanyak tebu dan singkong. Stek daun berasal dari daun yang dipotongpotong lalu ditanam. Contoh tanaman hias yang dapat diperbanyak dengan stek daun adalah Begonia sp. 42 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX b Menempel okulasi, yaitu menggabungkan dua tanaman sejenis yang berbeda sifatnya sehingga dihasilkan tanaman baru. Tujuannya untuk mendapatkan tanaman dengan produksi tinggi. Misalnya jika kamu ingin menggabungkan tanaman mangga lokal yang rasanya hambar tetapi akarnya kuat dengan mangga madu yang buahnya enak dan lebat tetapi perakarannya kurang kuat. Kamu dapat menempel/mengokulasi kedua tanaman mangga itu, yaitu mata tunas mangga madu ditempelkan pada batang bawah dari tanaman mangga lokal. Jika berhasil tumbuh, kamu akan memperoleh tanaman yang buahnya enak dan lebat dengan perakaran yang kuat pula. c Menyambung, yaitu menggabungkan batang dengan ranting dari tanaman sejenis untuk mendapatkan tanaman baru. Sebagai batang bawah dipilih tanaman yang sistem perakaran dan pertumbuhannya bagus. Sedangkan batang atas diambil dari batang/cabang tanaman yang sudah diketahui kualitas buah atau bunga yang dihasilkannya. Perhatikan cara menyambung berikut ini. 1 Pilih biji tanaman yang akan disambung dari tanaman yang perakarannya kuat. Semai biji tersebut hingga tumbuh dan batangnya berdimeter 1 – 1,5 cm. Tanaman ini dipakai sebagai batang bawah. Jika sudah siap disambung, potong batang bawah ± 10 cm dari permukaan tanah dengan sudut kemiringan 45°. 2 Sebagai batang atas, pilihlah cabang/ranting dari tanaman sejenis yang produktivitasnya bagus. Ranting yang akan disambung kondisinya harus sehat dan mempunyai tunas. Potonglah dengan sudut kemiringan sesuai dengan batang bawah. 3 Sambung kedua potongan dengan tepat. Kemudian beri kayu penopang spalk dan diikat kuat-kuat. Pada waktu menyambung, usahakan kambium dari batang bawah dan atas bertemu dengan tepat. 4 Kurangi daun-daun dari batang atas. Agar lebih kokoh, berilah tongkat penopang. d Mencangkok, dilakukan dengan cara menyayat dan membuang kulit kayu batang/cabang dan menutupnya dengan tanah. Sayatan yang dilakukan harus sampai menghilangkan bagian kambium. Setelah beberapa waktu, dari bagian kambium di atas sayatan muncul akar Gambar Tanaman yang biasa dicangkok misalnya jambu biji, mangga, dan jeruk. e Merunduk, dilakukan dengan cara membengkokkan atau melengkungkan sebagian cabang tanaman hingga menyentuh tanah. Pada bagian yang menyen-tuh tanah itu akan tumbuh akar. Untuk merangsang keluarnya akar, kamu dapat menimbun cabang itu dengan tanah. Merunduk sering dilakukan untuk memperbanyak apel, alamanda, dan bunga kertas. sayatan pada batang mata tunas yang ditempelkan Gambar Okulasi sering dilakukan untuk memperbanyak tanaman jeruk. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Proses menyambung pada tanaman apel. Sumber Biologi Gambar Tanaman dikotil berkayu dapat diperbanyak dengan mencangkok. Sumber Dokumen Penerbit Kelangsungan Hidup Organisme 43 Tugas 1. Diskusikan dengan temanmu, bagaimanakah cara mencangkok yang benar. Usaha apa yang dilakukan untuk mempercepat tumbuhnya akar pada cangkok? 2. Apakah keuntungan dan kerugian memperbanyak tanaman secara vegetatif? b. Perkembangbiakan Generatif Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan diawali dengan penyerbukan polinasi yang diikuti dengan pembuahan fertilisasi. Perkembangbiakan ini melibatkan penyatuan gamet jantan dan betina. Gamet pada tumbuhan dihasilkan pada organ bunga. Jadi bunga merupakan alat perkem-bangbiakkan generatif pada tumbuhan berbiji. kepala putik kepala sari tangkai sari putik dasar bunga Mahkota bunga bakal buah kelopak tangkai bunga bakal biji Gambar Bagian-bagian bunga sebagai organ reproduksi tumbuhan. Sumber Ilmu Pengetahuan Populer 44 1 Bagian-Bagian Bunga Di kelas VIII kamu telah mempelajari bunga sebagai organ generatif pada tumbuhan. Pada bab ini kamu akan mempelajari bunga sebagai alat perkembangbiakkan generatif. Pada Gambar terlihat bagian-bagian bunga, yaitu sebagai berikut. a Tangkai bunga pediselus, yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat seperti batang. Fungsinya adalah sebagai tempat duduknya bunga pada batang. b Dasar bunga reseptakulum, yaitu ujung tangkai yang melebar dengan ruas-ruas yang amat pendek, sehingga daun-daun yang mengalami perubahan menjadi bagianbagian bunga duduk amat rapat bahkan tampak duduk dalam satu lingkaran. c Hiasan bunga periantium, yaitu bagian bunga yang merupakan modifikasi dari daun. Hiasan bunga umumnya masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat daun yang jelas. Hiasan bunga terdiri dari kelopak dan mahkota. Kelopak kaliks merupakan hiasan bunga yang terletak di sebelah luar. Biasanya berwarna hijau dan sewaktu bunga masih kuncup merupakan selubung yang melindungi kuncup terhadap pengaruh-pengaruh luar. Mahkota bunga korola yaitu bagian hiasan bunga yang terletak di lingkaran dalam. Umumnya berwarna menyolok dan menarik, serta memiliki bentuk yang beraneka ragam. d Alat kelamin, terdiri dari alat kelamin jantan dan betina. Alat kelamin jantan pada bunga berupa benang sari stamen. Benang sari dapat duduk bebas atau berlekatan, ada yang tersusun dalam satu lingkaran dan ada yang dua lingkaran. Benang sari memiliki tangkai sari filamen dan kepala sari anthera. Pada kepala sari terdapat kotak sari yang mengandung serbuk sari pollen. Serbuk sari merupakan gamet jantan pada bunga. Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX Alat kelamin betina berupa putik pistilum. Pada bunga dapat ditemukan satu atau beberapa putik. Putik terdiri dari kepala putik stigma, tangkai putik stylus, dan bakal buah ovarium. Di dalam bakal buah terdapat bakal biji ovulum yang mengandung sel telur ovum. Setiap putik dapat terdiri atas beberapa daun buah tetapi adapula yang hanya terdiri atas satu daun buah. Berdasarkan kelengkapan bagian-bagian bunga, bunga dibedakan menjadi bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Bunga lengkap, jika suatu bunga memiliki perhiasan dan alat perkembangbiakan secara lengkap. Sedangkan bunga tidak lengkap, jika suatu bunga tidak memiliki satu atau beberapa bagian bunga. Berdasarkan keberadaan alat kelamin, bunga dapat dibedakan menjadi bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki alat kelamin jantan benang sari dan alat kelamin betina putik. Bunga sempurna sering disebut bunga kelamin ganda atau bunga banci. Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki salah satu alat kelamin, yaitu putik saja atau benang sari saja. Bunga yang memiliki benang sari saja disebut bunga jantan dan bunga yang hanya memiliki putik saja disebut bunga betina. Sedangkan bunga mandul atau tidak berkelamin adalah bunga yang tidak memiliki benang sari maupun putik. Misalnya bunga pita pada bunga matahari. Berdasarkan jenis bunganya, tumbuhan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tumbuhan berumah satu dan tumbuhan berumah dua. a Tumbuhan berumah satu, jika dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan bunga betina. Contoh tanaman kembang sepatu dan jagung. b Tumbuhan berumah dua, jika dalam satu pohon terdapat bunga jantan saja atau bunga betina saja. Contoh tanaman salak dan pakis haji. 2 Penyerbukan Peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala putik disebut penyerbukan atau persarian. Serbuk sari dapat berasal dari satu bunga dan dapat pula berasal dari bunga yang lain, bahkan berasal dari tumbuhan berbeda. Berdasarkan asal serbuk sari dan putik maka penyerbukan dapat dibedakan menjadi beberapa macam. a Penyerbukan sendiri autogami, yaitu penyerbukan yang terjadi apabila serbuk sari dan putik berasal dari satu bunga. Bunga yang melakukan autogami memiliki struktur yang khas sifatnya, yaitu sekalipun bunga sudah mekar, putiknya tetap terlindungi oleh bagian-bagian bunga lainnya sampai terjadinya penyerbukan sendiri. Ciri-ciri bunga yang bersifat autogami adalah sebagai berikut. bunga pita bunga tabung tangkai tabung Gambar Bunga matahari terdiri dari bunga pita mandul dan bunga tabung fertil. Sumber Kamus Biologi Kelangsungan Hidup Organisme 45 Gambar Bunga kacang tanah mengalami penyerbukan autogami, karena kebanyakan terjadi ketika bunga belum mekar. Sumber Indonesian Heritage Tetumbuhan Gambar Burung dapat membantu penyerbukan pada beberapa jenis bunga. Sumber Dokumen Penerbit 46 1 Sebelum terjadi penyerbukan, putik selalu terlindungi oleh kumpulan benang sarinya, misalnya benang sari bersatu membungkus putik. 2 Mahkota bunganya menutupi alat-alat kelamin bunga itu sehingga menghalangi serbuk sari bunga lain menempel pada kepala putiknya sekalipun bunga sebenarnya sudah mekar. 3 Penyerbukan terjadi ketika bunga baru mekar atau bunga masih kuncup, misal pada kacang tanah. b Penyerbukan tetangga geitonogami, yaitu penyerbukan yang terjadi oleh serbuk sari yang berasal dari bunga lain tapi masih dalam satu pohon. Hal ini dapat terjadi karena bunga tidak memiliki struktur yang khas dan masa kematangan bunga jantan dan betina yang tidak bersamaan. c Penyerbukan silang alogami, yaitu penyerbukan yang terjadi oleh serbuk sari yang berasal dari tumbuhan lain yang sejenis. Apabila serbuk sari berasal dari bunga lain yang tumbuhannya tidak sejenis dinamakan penyerbukan bastar. Geitonogami dan alogami terjadi karena kedudukan benang sari dan putik berjauhan, sehingga tidak memungkinkan terjadi penyerbukan sendiri. Jadi diperlukan perantara dalam proses penyerbukan. Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari ke kepala putik, penyerbukan dapat dibedakan menjadi beberapa macam. a Anemogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan angin. Ciriciri tumbuhan ini yaitu perhiasan bunganya kecil atau tidak ada, alat kelaminnya terbuka dan tidak memiliki kelenjar madu. Benang sarinya bergelantungan dengan serbuk sari yang sangat kecil dan jumlahnya banyak. Putik biasanya bertangkai panjang dan memiliki cairan perekat. Contoh bunga padi dan bunga jagung. b Hidrogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan air. Biasanya terjadi pada tumbuhan yang hidup di air. c Zoidiogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan hewan, misalnya serangga, burung, dan kelelawar. Berdasarkan jenis hewan penyerbuknya maka penyerbukan dibedakan menjadi beberapa jenis. 1 Entomogami, ialah penyerbukan dengan bantuan serangga misalnya kupu-kupu, kumbang bunga, dan lalat. Bunga menghasilkan madu, mengeluarkan bau khas, mahkota bunga berwarna cerah, dan berukuran besar. 2 Ornitogami, ialah penyerbukan dengan perantaraan burung, terjadi pada tumbuhan yang bunganya menghasilkan madu, bermahkota lebar dan tebal, dan berwarna cerah. 3 Kiropterogami, ialah penyerbukan dengan perantara hewan bersayap selaput tangan kelelawar, kalong, dan kampret. Terjadi pada bunga yang mekar di malam hari 4 Malakogami, ialah penyerbukan dengan perantara siput. Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX d Antropogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan manusia. Biasanya tanaman ini sukar mengalami penyerbukan secara alami, misalnya karena struktur bunganya yang unik atau bunga sukar mengeluarkan serbuk sarinya. Untuk mempelajari bagian-bagian bunga dan penyerbukannya, lakukan Kegiatan berikut ini. Kegiatan Bagian-Bagian Bunga dan Penyerbukannya Tujuan Mengamati bagian-bagian bunga dan penyerbukannya. Alat dan Bahan 1. 2. 3. 4. Bunga sepatu Bunga jagung Bunga pepaya Bunga matahari 5. 6. 7. 8. Bunga jambu Kaca pembesar Pisau cutter Pinset Langkah Kerja 1. Amatilah semua bunga di atas, gambar dan identifikasilah bagian-bagian bunganya. 2. Klasifikasikan berdasarkan bunga jantan dan bunga betina. Kelompokkan yang termasuk bunga sempurna, bunga tak sempurna, bunga lengkap, bunga tak lengkap, dan bunga mandul. 3. Kelompokkan berdasarkan tipe bunga dan faktor yang membantu penyerbukan. Pertanyaan 1. Manakah bunga yang termasuk bunga sempurna, bunga tak sempurna, bunga lengkap, bunga tak lengkap, dan bunga mandul? 2. Manakah bunga yang penyerbukannya dibantu oleh serangga? Pada bagian apakah serangga tertarik pada bunga tersebut? 3. Manakah yang termasuk bunga berkelamin ganda? 4. Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah kamu lakukan. Tugas Diskusikan dengan temanmu, perbedaan struktur perkembangbiakan generatif pada tumbuhan Gymnospermae dan tumbuhan Angiospermae. 3. Perkembangbiakan pada Hewan Perkembangbiakan pada hewan juga terjadi baik secara aseksual maupun seksual. Hewan tingkat rendah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Sedangkan hewan tingkat tinggi hanya bereproduksi secara seksual saja. Kelangsungan Hidup Organisme 47 a. Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan Gambar Amoeba melakukan pembelahan secara biner. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Hydra berkembangbiak dengan membentuk tunas. Sumber Encyclopedia Britanica Gambar Planaria melakukan reproduksi vegetatif dengan fragmentasi. Sumber Micosoft Encarta 48 Perkembangbiakan aseksual pada hewan umumnya terjadi pada hewan tingkat rendah/Avertebrata. Reproduksi aseksual artinya reproduksi yang terjadi tanpa didahului dengan peleburan dua sel kelamin yang berbeda jenisnya. Reproduksi aseksual pada hewan ada lima jenis, yaitu pembelahan biner, pembelahan ganda, pembentukan tunas, regenerasi, dan partenogenesis. 1 Pembelahan biner, terjadi pada makhluk hidup uniseluler, yaitu dari golongan Monera dan Protista. Pada pembelahan biner, dari satu individu membelah secara langsung menjadi dua sel anak. Pembelahan biner terdiri dari lima jenis, yaitu pembelahan ortodoks, melintang, membujur, miring, dan strobilasi. Pembelahan biner secara ortodoks/umum terjadi pada Amoeba dan mikroorganisme lain dari golongan Rhizopoda. Pembelahan biner secara melintang terjadi pada Paramecium. Pembelahan dengan tipe membujur contohnya pada Euglena. Tipe pembelahan miring terjadi pada Dinoflagellata. Sedangkan pembelahan biner tipe strobilasi menghasilkan individu baru dari bagian tubuh induk yang lepas, contohnya pada cacing pita Taenia sp. 2 Pembelahan ganda, yaitu pembelahan berulang, sehingga dalam sekali pembelahan dari satu individu dapat dihasilkan lebih dari dua individu. Contoh hewan yang dapat melakukan pembelahan ganda adalah Plasmodium. 3 Pertunasan atau budding, yaitu pembentukan tunas kecil yang serupa dengan induk. Tunas ini kemudian memisahkan diri dan menjadi individu baru. Contohnya pada Hydra, ubur-ubur pada saat berbentuk polip, dan hewan dari golongan Porifera. Selain bereproduksi dengan tunas, Porifera juga dapat melakukan reproduksi secara seksual. 4 Fragmentasi, individu baru terbentuk dari bagian tubuh induk yang terbagi-bagi/terputus baik sengaja atau tidak. Setiap bagian tumbuh dan berkembang membentuk bagian yang belum ada sehingga menjadi individu baru yang utuh. Contoh hewan yang melakukan reproduksi secara fragmentasi adalah cacing tanah, bintang laut, dan Planaria. Fragmentasi bukan merupakan cara reproduksi yang utama, karena dalam kondisi normal Planaria bereproduksi secara seksual. 5 Partenogenesis, individu baru terbentuk dari telur yang tidak dibuahi. Hewan yang mengalami partenogenesis adalah serangga, misalnya lebah madu. Tugas Diskusikan dengan temanmu, apakah semua lebah dalam satu koloni dihasilkan melalui partenogenesis. Mengapa demikian? Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX b. Perkembangbiakan Seksual pada Hewan Tingkat Tinggi Perkembangbiakan secara seksual pada hewan melibatkan alat reproduksi, sel kelamin/gamet jantan dan gamet betina, serta proses pembuahan atau fertilisasi. Pembuahan pada hewan ada dua jenis, yaitu pembuahan yang terjadi di dalam tubuh induk betina dan pembuahan yang terjadi di luar tubuh. Pembuahan di dalam tubuh induk betina disebut fertilisasi internal. Sedangkan pembuahan di luar tubuh induk betina disebut fertilisasi eksternal. Pembuahan eksternal biasanya terjadi pada hewan yang hidup di dalam air, misalnya katak dan ikan. Jumlah sel telur dan sperma yang dihasilkan sangat banyak, sehingga dapat memperbesar peluang terjadinya pembuahan. Pembuahan eksternal dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe acak dan tipe sarang. Pada tipe acak, proses pelepasan sel telur dan sperma di lakukan di sembarang tempat. Sedangkan pada tipe sarang, ada tempat tertentu untuk melepaskan sperma dan sel telur, sehingga peluang terjadinya pembuahan lebih besar. Pada fertilisasi internal, pembuahan yang terjadi dalam tubuh induk betina. Jadi sperma dari induk jantan harus dimasukkan ke dalam tubuh betina melalui kopulasi. Alat reproduksi menghasilkan sel kelamin. Sel kelamin jantan/sperma dihasilkan oleh testis, sedangkan sel kelamin betina ovum/sel telur dihasilkan oleh ovarium indung telur. Proses pembentukan sel kelamin jantan dan betina disebut gametogenesis. Proses pembentukan sel kelamin jantan disebut spermatogenesis, sedangkan proses pembentukan sel kelamin betina disebut oogenesis. Setelah terjadi pembuahan atau fertilisasi, akan terbentuk zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio. Perkembangan dan kelahiran embrio dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu vivipar, ovipar, dan ovovivipar. 1 Vivipar hewan beranak, yaitu hewan yang embrionya berkembang dan mendapat makanan di dalam uterus rahim induk betina. Contohnya adalah kerbau, sapi, gajah, dan harimau. 2 Ovipar hewan bertelur, yaitu hewan yang embrionya berkembang di dalam telur. Telur hewan ini dikeluarkan dari dalam tubuh dan dilindungi oleh cangkang. Embrio memperoleh makanan dari cadangan makanan yang terdapat di dalam telur. Beberapa hewan ovipar mengerami telurnya hingga menetas, misalnya ayam dan merpati. Namun banyak pula induk yang menimbun telur dengan pasir atau bahkan membiarkan begitu saja. 3 Ovovivipar hewan betelur dan beranak, yaitu hewan yang embrionya berkembang di dalam telur, tetapi telur tetap berada di dalam tubuh induk betina. Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh induk dan anaknya keluar. Contohnya adalah kadal dan ikan hiu. Gambar Anak itik menetas dari telur, itik termasuk hewan ovipar. Sumber Dokumen Penerbit Kelangsungan Hidup Organisme 49 a testis epididimis vas deferens ginjal saluran kencing kloaka lubang urogenital b corong ovarium oviduk ginjal saluran kencing usus kloaka Gambar a Alat kelamin jantan pada ikan, b alat kelamin betina pada ikan. Sumber Dokumen Penerbit Pada bab 1 kamu telah mempelajari sistem reproduksi seksual pada manusia. Berikut ini beberapa contoh reproduksi seksual pada hewan. 1 Reproduksi pada Ikan Pada umumnya ikan bertelur ovipar dan pembuahannya terjadi di luar tubuh induk betinanya. Alat kelamin jantan terdiri dari sepasang testis berwarna putih. Sperma dialirkan melalui saluran vas deferens yang bermuara di lubang urogenital. Lubang urogenital merupakan lubang yang dipakai untuk keluarnya urin dan sperma. Alat kelamin betina terdiri dari sepasang ovarium. Ovarium menghasilkan sel telur. Sel telur dikeluarkan melewati oviduk dan kemudian dialirkan ke lubang urogenital. Setelah ikan betina mengeluarkan sel telur di sembarang tempat atau di tempat tertentu, maka akan diikuti oleh ikan jantan dengan mengeluarkan sperma. 2 Reproduksi pada Katak Katak termasuk hewan amfibi yang hidup di darat dan air. Pembuahan katak terjadi secara eksternal yang dilakukan di air. Katak bersifat ovipar atau bertelur. Alat kelamin jantan terdiri dari sepasang testis yang berwarna putih kekuningan. Testis menghasilkan sperma. Sperma melewati vas efferentia dan menuju kloaka. Kloaka merupakan tempat keluarnya sperma, saluran urin, dan sisa pembuangan makanan. Alat kelamin betina terdiri dari sepasang ovarium yang menghasilkan sel telur. Telur melewati oviduk dan menuju kloaka. Pada saat kawin kopulasi, katak jantan akan naik ke punggung katak betina. Dengan jarinya, katak jantan menekan katak betina sehingga katak betina mengeluarkan sel telur ke dalam air. Saat keluarnya telur, katak jantan akan mengeluarkan spermanya. Terjadilah pembuahan sel telur di dalam air dan akan berkembang menjadi zigot. a aorta b vena aorta vena testis ovarium ureter lubang kloaka ureter lubang kloaka Gambar a Alat kelamin jantan pada katak, b alat kela-min betina pada katak. Sumber Dokumen Penerbit 3 Reproduksi pada Reptilia Umumnya reptilia bersifat ovipar, walaupun ada sebagian yang ovovivipar. Pada reptilia jantan, alat kelaminnya terdiri dari sepasang testis, epididimis dan vas deferens. Memiliki 50 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX alat kelamin khusus yang disebut hemipenis dan dikeluarkan melalui kloaka saat kawin. Sedangkan reptilia betina memiliki alat kelamin terdiri dari sepasang ovarium dan oviduk. Telur bermuara di oviduk. Pada reptil ovovivipar telur akan menetas dalam oviduk. a b testis epididimis ginjal ureter vas deferens papila urogenetalia kloaka corong oviduk ovarium epididimis terudimenter kantung kemih papila urogenetalia kloaka Gambar a Alat kelamin jantan reptilia, b alat kelamin betina reptilia. Sumber Dokumen Penerbit 4 Reproduksi pada Burung Burung berkembangbiak dengan cara bertelur ovipar. Umumnya telur akan dierami hingga menetas. Embrio di dalam telur memerlukan suhu tertentu untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Alat kelamin burung jantan terdiri dari sepasang testis. Sperma yang dihasilkan testis akan menuju vas deferens dan kloaka. Sedangkan alat kelamin betina pada burung terdiri dari ovarium kiri dan oviduk. Saat kawin, kloaka jantan dan betina saling mendekat sehingga ketika sperma keluar dari kloaka jantan akan langsung masuk ke kloaka betina sehingga sel telur dapat dibuahi. Telur burung mempunyai struktur sebagai berikut. a Cangkang telur, terbuat dari zat kapur yang berpori untuk keluar masuknya udara. Di sebelah dalam cangkang terdapat dua buah membran yang pada salah satu ujungnya tidak saling melekat, sehingga terbentuk rongga udara. b Albumen putih telur, berupa cairan kental berwarna putih bening yang berfungsi sebagai cadangan makanan dan melindungi embrio dari guncangan. c Kuning telur, terdapat di bagian tengah albumen. Pada kuning telur ini terdapat calon embrio. Agar kuning telur tetap pada posisinya, maka terdapat kalaza yang berfungsi menjaga posisi kuning telur. Pada saat telur dierami, embrio mulai tumbuh. Kuning telur dan putih telur diserap melalui pembuluh darah yang terbentuk mengelilingi kuning telur. Bagian-bagian yang berperan dalam mendukung pertumbuhan embrio adalah sebagai berikut. a Amnion, merupakan cairan ketuban yang terdapat pada suatu kantung tempat tumbuhnya embrio. a adrenal testis ginjal ureter usus duktus deferens lubang ureter kloaka lubang duktus deferens b ovari ginjal oviduk ureter oviduk kanan rudimenter uterus kloaka lubang bursa Gambar a Alat kelamin jantan pada burung, b alat kelamin betina pada burung. Sumber Dokumen Penerbit Kelangsungan Hidup Organisme 51 kuning telur alantois albumen CO2 O2 embrio cangkang tali pusat rongga udara Gambar Embrio burung yang sedang tumbuh. Sumber Microsoft Encarta, 2006 b Alantois, merupakan tempat penyimpanan hasil ekskresi, mengangkut O2 ke dalam embrio dan CO 2 keluar dari embrio. c Tali pusat, yaitu bagian yang menghubungkan kuning telur dengan alantois. 4 Reproduksi pada Mamalia Mamalia berkembang biak dengan cara melahirkan anak vivipar. Proses pembuhannya berlangsung di dalam tubuh induk betina fertilisasi internal. Setelah dilahirkan, anak hewan mamalia menyusu kepada induknya. Meskipun demikian, ada beberapa jenis mamalia yang tidak melahirkan anaknya, tetapi bertelur. Contohnya adalah platipus Ornithorynchus anatinus. Semua hewan Mamalia memiliki alat reproduksi yang hampir serupa. Untuk mempelajarinya, amatilah alat reproduksi tikus berikut ini. ginjal penis ginjal testis kiri vas deferens lemak ovarium kiri saluran telur embrio plasenta uterus kiri vagina anus kandung kemih Gambar a Alat perkembangbiakan tikus jantan. b Alat perkembangbiakan tikus betina. Sumber Dokumen penerbit. Tikus jantan mempunyai sepasang testis yang berfungsi untuk menghasilkan sperma. Sperma dikeluarkan melalui saluran sperma yang disebut vas deferens. Untuk memasukkan sperma ke dalam tubuh hewan betina, digunakan penis. Tikus betina mempunyai sepasang ovarium yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur atau ovum. Sel telur yang telah dilepaskan dari ovarium ovulasi keluar melalui saluran telur dan akhirnya sampai di uterus. Jika sel telur ini dibuahi oleh sperma, akan terbentuk zigot yang akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Tikus mampu mengandung lebih dari satu embrio. Namun tidak semua Mamalia memiliki kemampuan seperti ini. Setiap embrio memperoleh nutrisi dan oksigen dari plasenta yang dihubungkan melalui tali pusat. Jika sudah tiba masa lahirnya, embrio lepas dari uterus dan dikeluarkan melalui vagina. 52 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX 4. Keuntungan dan Kerugian Reproduksi Seksual dan Aseksual Reproduksi seksual generatif dan aseksual vegetatif mempunyai keuntungan dan kerugian. Berikut ini beberapa sifat reproduksi seksual dan aseksual pada tumbuhan. a. Keuntungan dan kerugian reproduksi generatif Keuntungan reproduksi generatif adalah sebagai berikut. 1 Tanaman yang ditanam dalam bentuk biji dapat tumbuh lebih kuat dan kokoh. 2 Keturunan baru yang dihasilkan sifatnya lebih bervariasi. 3 Tanaman mempunyai perakaran yang lebih kuat. Pada tanaman dikotil, jika diperbanyak dengan biji maka mempunyai perakaran tunjang, tetapi bila diperbanyak dengan cangkok atau stek akan mempunyai perakaran serabut. 4 Umumnya berumur lebih lama. Kerugian reproduksi generatif adalah sebagai berikut. 1 Tanaman yang diperbanyak dengan biji umur berbuahnya lebih lama. 2 Keturunannya sering mempunyai sifat yang tidak sesuai yang diinginkan. b. Keuntungan dan kerugian reproduksi vegetatif Keuntungan reproduksi vegetatif adalah sebagai berikut. 1 Keturunan baru memiliki sifat-sifat seperti induknya. Jadi jika kamu memperbanyak tanaman secara vegetatif, sebelum tanaman itu berproduksi kamu sudah dapat memprediksi sifatnya. Jadi bila kamu mempunyai tanaman yang menghasilkan buah dengan rasanya manis dan berukuran besar, jika tanaman itu diperbanyak secara vegetatif dicangkok atau stek maka akan diperoleh tanaman yang sifatnya sama. 2 Tumbuhan dapat segera dikembangbiakkan, tidak perlu menunggu sampai tumbuhan itu berbunga, berbuah, dan menghasilkan biji. 3 Waktu yang diperlukan untuk berbuah lebih singkat. Misalnya jambu yang ditanam dari biji akan berbuah setelah berumur lima tahun. Tetapi, jika kamu memperbanyak dengan cangkok, jambu akan berbuah lebih cepat. Kerugian reproduksi secara vegetatif adalah sebagai berikut. 1 Tanaman baru kurang kokoh karena umumnya berakar serabut yang kurang kuat. 2 Tanaman induk akan menderita jika terlalu banyak dahan yang dicangkok atau diambil untuk stek. 3 Keturunan yang diperoleh dari satu tanaman induk hanya sedikit. Namun dengan kultur jaringan, dapat diperoleh keturunan dalam jumlah besar, cepat, seragam, dan identik dengan tanaman induknya. Gambar Tumbuhan yang diperbanyak dengan cangkok lebih cepat berbuah daripada tumbuhan yang ditanam dari biji. Sumber Ensiklopedia Umum Kelangsungan Hidup Organisme 53 Latihan 1. Jika hewan ovipar tidak mengerami terlunya, usaha apakah yang dilakukan hewan itu untuk melindungi dan mempercepat penetasan telurnya? 2. Apakah keuntungan reproduksi vegetatif dan generatif pada hewan dan mikroorganisme? 3. Bagaimana tingkat keberhasilan pembuahan eksternal bila dibandingkan pembuahan internal? Mengapa demikian? Rangkuman • Untuk menjaga kelangsungan hidup dan melestarikan jenisnya, maka setiap makhluk hidup harus dapat beradaptasi, lolos dalam seleksi alam, dan dapat berkembang biak. • Adaptasi adalah kemampuan suatu organisme untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan. Adaptasi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku. Semakin tinggi kemampuan beradaptasi, semakin tinggi kemungkinan kelangsungan hidupnya. • Seleksi alam adalah proses kelulushidupan suatu organisme terhadap perubahanperubahan yang terjadi di alam. Alam melakukan seleksi terhadap jenis-jenis organisme yang hidup, sehingga organisme yang tidak mampu beradaptasi tidak akan dapat bertahan hidup. • Perkembangbiakan merupakan kemampuan untuk menghasilkan keturunan. Keturunan yang dihasilkan mempunyai ciri khas seperti induk, sehingga dengan berkembang biak, kelestarian jenisnya dapat dipertahankan. Perkembangbiakan dapat terjadi secara vegetatif aseksual dan generatif seksual. • Perkembangbiakan tingkat sel terjadi melalui pembelahan sel. Pembelahan sel pada sel-sel tubuh berlangsung secara mitosis, sedangkan pembelahan sel pada pembentukan gamet sel-sel kelamin terjadi secara meiosis. Refleksi Kamu telah selesai mempelajari materi Kelangsungan Hidup Organisme dalam bab ini. Sebelum melanjutkan pelajaran bab III, lakukan evaluasi diri dengan menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini. Jika semua pertanyaan dijawab dengan ya’, berarti kamu telah menguasai bab ini dengan baik. Namun jika ada pertanyaan yang dijawab dengan tidak’, kamu perlu mempelajari lagi materi yang berkaitan dengan pertanyaan itu. Jika ada kesulitan atau ada hal-hal yang sukar dimengerti, bertanyalah kepada Bapak/Ibu Guru. 1. Apakah kamu dapat menjelaskan cara makhluk hidup mempertahankan kelangsungan hidupnya? 2. Dapatkah kamu menjelaskan cara makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungan? 3. Apakah seleksi alam itu? Dapatkah kamu menjelaskan seleksi alam dan memberi contohnya? 4. Apakah kamu dapat menjelaskan perkembangbiakan pada hewan dan tumbuhan, baik perkembangbiakan tingkat sel maupun organisme dengan cara vegetatif dan generatif? 54 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX Latih Kemampuan 2 Kerjakan di buku tugasmu! I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Hewan tertentu tidur selama musim dingin merupakan contoh adaptasi .... a. morfologi c. tingkah laku b. fisiologi d. cuaca 2. Salah satu adaptasi yang bertujuan menakut-nakuti musuh pada hewan adalah .... a. mimikri c. hibernasi b. pewarnaan d. migrasi 3. Bentuk paruh disesuaikan dengan jenis makanan merupakan contoh adaptasi .... a. morfologi c. fisiologi b. tingkah laku d. makanan 4. Perkembangbiakan generatif adalah .... a. berkembangbiak dengan cara membelah diri b. berkembangbiak dengan cara penyatuan sel kelamin jantan dan betina c. berkembangbiak dengan cara tanpa penyatuan sel kelamin jantan dan betina d. berkembangbiak dengan cara bantuan manusia 5. Tumbuhan higrofit memiliki ciri .... a. daun lebar, tebal, dan stomata sedikit b. daun lebar dan memiliki lapisan lilin tebal c. daun lebar dan stomata sedikit d. daun lebar, tipis, dan stomata banyak 6. Untuk mempertahankan kelestarian jenisnya, organisme akan .... a. mencari habitat yang lebih luas b. berusaha mendapatkan makanan yang cukup c. memiliki kemampuan berkembang biak d. menghindari dari kejaran musuh 7. Bila terjadi perubahan lingkungan, maka kemungkinannya adalah .... a. hewan yang tidak mampu beradaptasi akan berkembangbiak b. tumbuhan yang tidak mampu beradaptasi akan berkembangbiak c. hewan dan tumbuhan yang mampu beradaptasi akan terus bertahan hidup d. semua organisme akan mati dan punah 8. Berikut ini yang merupakan cara perkembangbiakkan generatif ialah .... a. setek batang c. menanam biji b. okulasi d. merunduk 9. Bagian bunga yang mempunyai fungsi untuk menarik serangga hinggap ialah .... a. kelopak c. benang sari b. putik d. mahkota 10. Tempat pembentukan sperma pada vertebrata adalah .... a. testis c. vas deferens b. ovarium d. kloaka 11. Pembuahan ganda terjadi pada tumbuhan berbiji .... a. tertutup b. terbuka c. terbuka dan tertutup d. tidak ada yang benar 12. Keuntungan dari perbanyakan secara vegetatif ialah .... a. banyak menghasilkan individu baru b. reproduksinya menurun c. menghasilkan tanaman yang kokoh dan kuat d. dapat dilakukan lebih cepat tanpa menunggu tumbuhan induk berbuah 13. Penyerbukan bastar adalah penyerbukan yang serbuk sarinya berasal dari .... a. bunga itu sendiri b. bunga lain dalam satu pohon c. bunga pohon lain yang masih dalam satu spesies d. bunga pohon lain, satu spesies, namun beda varietas 14. Hewan yang dapat melakukan partenogenesis adalah .... a. lebah c. bekicot b. cacing tanah d. udang 15. Pembuahan pada katak terjadi pada .... a. ovarium c. kloaka b. oviduk d. air Kelangsungan Hidup Organisme 55 II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat! 1. 2. 3. 4. 5. Apakah yang dimaksud dengan adaptasi dan seleksi alam? Mengapa saat berlari denyut jantung akan lebih cepat? Bagaimana cara membedakan umbi akar dan umbi batang? Jelaskan dua perbedaan antara meiosis dan mitosis! Tuliskan berbagai cara reproduksi aseksual pada hewan! Wacana Sains Tanaman Padi Tahan Air Asin Masih ingatkah kamu bencana tsunami yang melanda Aceh pada akhir tahun 2004? Air laut yang naik ke daratan menyebabkan tanah persawahan berkadar garam tinggi. Hal ini menyebabkan padi yang biasa di tanam di sana tidak dapat tumbuh. Tentu tidak mudah mengembalikan kondisi persawahan menjadi seperti sebelum tsunami. Oleh karena itu, masyarakat sangat menginginkan adanya varietas padi yang dapat hidup dan mampu beradaptasi di daerah berkadar garam tinggi. Adakah tanaman padi yang mampu beradaptasi dengan lingkungan berkadar garam tinggi? Arun Lahiri Mazumder, pemimpin Bose Institute, sebuah pusat riset genetika tanaman di Kolkata, India menemukan padi liar yang hidup di air asin di hutan mangrove Sunderbans, delta sungai Gangga, India. Padi liar Porteresia coarcata itu lalu dimuliakan. Mengapa tanaman padi itu tahan terhadap kadar garam tinggi. Dari penyelidikan, diketahui bahwa terdapat gen yang membuat tanaman sangat toleran terhadap kadar garam, yaitu gen yang menyandikan enzim inositol synthetase. Gen yang menyandikan ketahanan terhadap lingkungan berkadar garam tinggi diambil dan dipindahkan ke padi unggul yang lain. Padi unggul yang telah disisipi gen baru ini menjadi padi transgenik menjadi tahan terhadap kondisi lingkungan berair asin. Indonesia juga mengembangkan tanaman padi serupa, namun ketahanannya belum sebagus tanaman padi temuan Mazumder itu. Contohnya adalah varietas banyasin, kapuas, lalau, lambur, dan mendawak. IRRI International Rice Research Institute juga telah mengembangkan lebih dari 47 varietas padi yang toleran terhadap kadar garam. Sumber Tempo, 6 – 12 November 2006 56 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX

SOALKelangsungan Hidup Organisme Melalui Kemampuan Bereproduksi. 1. Perkembangbiakan organisme atau makhluk hidup yang tidak melalui perkawinan disebut . Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu adaptasi, seleksi alam, dan kemampuan hidup. Makhluk hidup dilengkapi dengan kemampuan berkembangbiak untuk menjaga spesiesnya dari kepunahan. Reproduksi hewan Hewan berkembangbiak secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan hewan secara vegetatif tidak kawin Membelah diri, membelah menjadi dua individu baru yang identik atau sama. Contohnya hewan bersel satu, seperti […] TUJUAN: n MENGETAHUI KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUP MELALUI : 1. ADAPTASI 2. KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME Standar Kompetensi 2 Memahami kelangsungan; PENDAHULUAN Kelangsungan hidup dan kemampuan sel menjalankan fungsinya; Unit 5 Kelangsungan Hidup Organisme Learning More Biology; Kelangsungan Hidup Organisme Artikel Materi IPA SMP/MTs Kelas 9 āœ“ Dalam upaua untuk menjaga kelangsungan hidupnya, maka makhluk hidup harus melakukan sesuatu. Cara untuk melangsungkan kehidupan suatu organisme antara lain dengan beradaptasi terhadap lingkungan dan berkembang biak reproduksi. Bagi makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaiakan diri terhadap lingkungannya maka akan terjadi seleksi alam. Daftar Isi 1. Adaptasi Adaptasi Morfologi Adaptasi Fisiologi Adaptasi Tingkah laku 2. Seleksi Alam 3. Perkembangbiakan Perkembangbiakan Vegetatif Perkembangbiakan Generatif Kelangsungan Hidup Organisme Artikel Materi IPA SMP/MTs Kelas 9 1. Adaptasi Salah satu ciri dari makhluk hidup yaitu melakukan adaptasi. Mengapa makhluk hidup perlu adaptasi? yaitu agar makhluk hidup bisa bertahan hidup. PENGERTIAN ADAPTASI adalah kemampuan organisme/makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Jika lingkungan mengalami perubahan, makhluk hidup harus dapat menyesuaikan diri. Berikut adalah macam - macam adaptasi yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. a. Adaptasi Morfologi Pengertian adaptasi morfologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup yang berkaitan dengan bentuk luar dan organ dalam tubuh makhluk hidup. Sebagai contoh adaptasi morfologi adalah perbedaan dalam hal bentuk paruh burung finch di kepulauan Galapagos. Penyebab perbedaan bentuk paruh tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan makanan yang diperoleh di lingkungannya Keterangan gambar a paruh burung finch Geospiza dapat dipakai untuk meremukkan biji, memegang dan juga untuk memakan buah b paruh burung finch Pinaroloxias umumnya dipakai untuk mematuk dan memegang serangga c paruh burung finch Certhidea dipakai untuk mencukil atau menggali bagian dalam batang kaktus. Pada mulanya burung finch berasal dari satu spesies. Adaptasinya terhadap makanan menyebabkan burung finch dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain kelompok pemakan buah, serangga, kaktus, dan biji. b. Adaptasi Fisiologi Pengertian adaptasi fisiologi adalah adaptasi yang berkaitan dengan fungsi - fungsi dalam tubuh suatu makhluk hidup. Oleh sebab itu, setiap makhluk hidup bisa menempati suatu lingkungan yang sesuai dengan keadaan fisiologi makhluk hidup tersebut. Sebagai contoh adaptasi fisiologi pada ikan air tawar, cairan dalam tubuh ikan air tawar mengandung kadar garam yang lebih tinggi dari pada air di lingkungannya. Sehingga air di lingkungannya akan masuk ke dalam tubuh ikan secara osmosis. Tubuh ikan akan dipenuhi dengan air, sebagai bentuk adaptasinya maka ikan akan sedikit minum. Air yang banyak terdapat dalam tubuh ikan, akan dikeluarkan dalam bentuk urine yang encer. Dengan seringnya mengeluarkan urine, maka cairan dalam tubuh ikan berkurang. Keluarnya urine di tubuh ikan adalah bentuk adaptasi fisiologi ikan air tawar terhadap lingkungannya. Bagaimana untuk adaptasi ikan air laut, apakah sama dengan ikan air tawar? Contoh adaptasi fisiologi yang lainnya adalah pada lambung hewan herbivora terjadi simbiosis mutualisme yang terjadi antara lambung hewan dengan bakteri penghasil enzim selulose. Oleh karena simbiosis ini, memungkinkan rumput dan tumbuhan berserat lainnya supaya bisa dicerna secara baik. Bentuk lain dari adaptasi fisiologis yaitu kamuflase dan mimikri. Tujuan dari hewan melakukan kamuflase atau mimikri yaitu dalam upaya untuk mempertahankan diri dari mangsa. Apa pengertian kamuflase itu? Kamuflase adalah penyamaran diri dengan kondisi di sekitarnya sehingga akan menyerupai benda tidak hidup. Sebagai contoh kamuflase yaitu pada belalang sembah, mempunyai tubuh yang menyerupai daun, oleh karenanya tidak akan terlihat oleh pemangsa. Apa pengertian mimikri? Mimikri adalah peniruan bentuk tubuh suatu hewan terhadap hewan yang lain. Contohnya mimikri adalah pada ulat yang mempunyai ekor dengan penampilan yang mencolok dan terlihat mirip dengan predator, sehingga dengan demikian pemangsa tidak ada yang menghampiri. c. Adaptasi Tingkah laku Pengertian adaptasi tingkah laku adalah adaptasi yang berkaitan dengan tingkah laku suatu makhluk hidup sebagai tanggapan atas keadaan lingkungannya. Contoh adaptasi tingkah laku adalah terdapat beberapa jenis burung tertentu yang melakukan perpindahan dari daerah bermusim dingin ke daerah yang bermusim panas. Ada juga hewan yang lebih memilih tidur untuk jangka waktu yang lama selama musim dingin, misalnya yang terjadi pada beruang kutub. Contoh adaptasi tingkah laku yang lainnya pada ikan paus dan ikan lumba-lumba. Keduanya merupakan hewan mamalia air yang mempunyai kelenjar susu dan bernapas dengan menggunakan paru-paru. Oleh sebab itu, pada waktu ikan paus dan ikan lumba-lumba akan bernapas, maka mereka akan muncul ke permukaan sambil menyemburkan air lewat lubang tiup yang letaknya berada di bagian atas kepala. Pada saat tersebut, ikan paus dan ikan lumba-lumba menghirup oksigen sambil mengeluarkan air sebagai hasil sampingan proses pernapasannya. 2. Seleksi Alam Pada jaman sekarang dinosaurus tidak ditemukan lagi, mengapa? Salah satu dugaan menyatakan bahwa pada saat kehidupan dinosaurus tersebut, banyak asteroid atau meteorit benda-benda langit yang menabrak bumi sehingga kondisi tersebut membuat iklim yang ekstrim. Dengan iklim yangg ekstrim tersebut menjadikan banyak makhluk hidup yang tidak bisa bertahan hidup. Sekarang ini, kita mengenal ada lima benua, antara lain benua Asia, Afrika, Amerika, Australia, dan Eropa. Pada zaman dulu kondisi benua di bumi ini tidaklah seperti yang ada sekarang. Pergerakan dari lempeng benua diduga merupakan faktor penyebab terjadinya perubahan keadaaan di bumi. Meskipun terjadi perbedaan pendapat mengenai penyebab punahnya makhluk hidup yang hidup di jaman dahulu, tetapi terdapat juga persamaan pendapat di antara mereka yaitu yang menyatakan bahwa kondisi bumi yang jauh berbeda dengan keadaan yang ada sebelumnya, itulah yang menyebab kan banyak makhluk hidup mati. Kondisi alam yang berubah iku tserta menyeleksi keberadaan makhluk hidup. Bagi yang mempunyai kemampuan beradaptasi yang tinggi, mereka akan mampu bertahan hidup. Namun bagi makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi, mereka tidak akan bertahan hidup. Teori tersebut dinamakan ā€œSeleksi Alamā€ yang dikemukakan oleh Charles Darwin di 1859 dalam bukunya yang berjudul The Origin of Species by Means of Natural Selection. Menurut Charles Darwin, bahwa hewan zarapah yang mempunyai leher panjang adalah hasil seleksi alam. Pada mulanya terdapat dua jenis, yaitu zarafah leher pendek dan zarafah leher panjang. Untuk zarafah yang lehernya pendek tidak bisa mengambil makanan berupa daun-daun pada pohon yang tinggi. Sedangkan untuk zarafah leher panjang dapat dengan mudah mengambil makanan pada pohon yang tinggi. Sebagai akibatnya, hewan zarafah leher pendek tidak memperoleh makanan hingga akhirnya menjadi mati. Adapun zarafah leher panjang dapat bertahan hidup sampai waktu sekarang ini. Contoh seleksi alam lainnya yaitu terdapat 2 populasi burung yaitu burung A dan B yang keduanya masih kerbat dekat. Burung A makanannya hanya buah-buahan saja, sedangkan untuk burung B makannnya yaitu buah-buahan dan serangga. Jika terjadi hama yang menyerang buah-buahan maka burung A akan kekurangan makanan sedangkan burung B masih ada serangga. Hal ini membuat burung A akan kekurangan makanan dan kemungkinan akan mati, sedangkan untuk burung B masih mempunyai kesempatan hidup dengan makan serangga. Adaptasi tidak berarti bahwa suatu makhluk hidup bisa langsung berubah jika kondisi lingkungan berubah. Adaptasi adalah kemampuan yang dimiliki oleh makhluk hidup tertentu sebab mempunyai ciri yang sesuai untuk suatu keadaan tertentu dan bisa diturunkan kepada keturunannya. Jangan dibayangkan misalnya bebek yang dipindahkan dari lingkungan berair ke gurun pasir selaput jari kakinya lama-kelamaan akan hilang. Sebetulnya keadaan setiap makhluk hidup telah adaptif terhadap lingkungannya pada saat tertentu. jika keadaan makhluk hidup tersebut tidak adaptif terhadap lingkungannya, maka makhluk hidup tidak akan bertahan hidup. Untuk contohnya, tubuh ikan yang dilengkapi dengan sirip, tubuh yang licin berlendir, dan bernapas dengan insang merupakan kondisi yang adaptif untuk hidup di dalam air. 3. Perkembangbiakan Cara untuk kelangsungan hidup organisme selain beradaptasi, yaitu dengan berkembang biak bereproduksi. Proses perkembangbiakan pada makhluk hidup bisa dilakukan di antaranya dengan cara beranak, bertelur, bertunas, mengeluarkan spora, dan membelah diri. Secara umum, perkembangbiakan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu a. perkembangbiakan secara vegetatif dan b. perkembangbiakan secara vegetatif generatif. a. Perkembangbiakan Vegetatif Pengertian reproduksi secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang terjadi pada smakhluk hidup tanpa melalui proses perkawinan atau peleburan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Keterangan a Umbi akar pada tanaman wortel. b Rimpang pada tanaman lengkuas. c Bulbus pada tanaman bawang. Reproduksi secara vegetatif bisa terjadi pada makhluk hidup tingkat rendah dan tingkat tinggi tumbuhan. Contoh perkembangbiakan vegetatif yaitu dengan bertunas, membentuk spora, dan membelah diri. Proses tersebut terjadi pada makhluk hidup tingkat rendah. Makhluk hidup yang berkembang biak dengan membentuk spora, misalnya saja yang terjadi pada jamur, lumut, dan paku dalam fase sporofitnya. Membelah diri umumnya terjadi atau dilakukan oleh makhluk hidup bersel satu, misalnya yang terjadi pada Amoeba, Euglena, dan juga Paramaecium. Sementara, untuk makhluk hidup yang berkembang biak dengan cara bertunas, misalnya yang terjadi pada Hydra dan cocor bebek tunas daun. Reproduksi vegetatif juga bisa dilakukan oleh tumbuhan tingkat tinggi. Misalnya saja denga membentuk rimpang, stolon, umbi batang, umbi akar, dan bulbus. Untuk perkembangbiakan vegetatif yang dengan bantuan manusia misalnya dilakukan dengan cara mencangkok, setek batang, setek daun, dan merunduk. Hydra b. Perkembangbiakan Generatif Pengertian reproduksi secara generatif adalah perkembangbiakan yang terjadi pada makhluk hidup melalui proses perkawinan atau diawali peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina pembuahan. Hasil dari pembuahan ada yang langsung menghasilkan anak, namun ada pula yang menghasilkan telur. Hewan yang bertelur mengeluarkan calon anaknya yang masih berada di dalam telur untuk kemudian ditetaskan di luar tubuh induknya. Hewan yang beranak, seperti halnya pada hewan mamalia, mengeluarkan anaknya dengan cara melahirkan. Pada tumbuhan, reproduksi generatif diawali dengan proses penyerbukan untuk selanjutnya menghasilakn biji. Gamet jantan tumbuhan bisa sampai ke gamet betinanya karena adanya bantuan angin, air, serangga, atau bisa juga dibantu oleh manusia. Hal tersebut biasanya didukung oleh struktur bunga. Serbuk sari yang tersingkap keluar dari mahkota bunga tanpa sengaja bisa terbawa oleh angin, air, dan serangga. Sebagai contoh hewan kupu-kupu, dan lebah tanpa sengaja bisa membawa serbuk sari pada saat mengisap madu dari bunga. Serbuk sari tersebut menempel pada tubuhnya. Hal tersebut dimungkinkan terjadi jika tangkai sari bunga yang diisapnya cukup panjang. Siklus hidup tumbuhan Angiospermae Penyerbukan yang dilakukan dengan bantuan manusia umumnya dilakukan pada tanaman yang sulit mengalami penyerbukan sendiri. Contoh perkembangan generatif dengan bantuan manusia yaitu pada tanaman tersebut vanili. Selengkapnya tentang materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IX dapat di lihat melalui link berikut ini >>> Rangkuman Materi Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas 9 Baca juga Sistem Koordinasi dan Alat Indra Manusia dan Sistem Reproduksi pada Manusia Demikian artikel yang berjudul Kelangsungan Hidup Organisme Artikel Materi IPA SMP/MTs Kelas 9 yang semoga bermanfaat. Terimakasih. DANPERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DIHUBUNGKAN DENGAN ASAS SUBSIDIARITAS HUKUM PIDANA A. Lingkungan Hidup 1. Pengertian Lingkungan Hidup Lingkungan adalah seluruh faktor luar yang memengaruhi suatu organisme; faktor-faktor ini dapat berupa organisme hidup (biotic factor) atau variabel-variabel yang tidak hidup (abiotic eHubunganantara kemampuan bereproduksi dengan kelangsungan hidup organisme apa saja ?1. Semakin tinggi kemampuan suatu organisme untuk berkembang biak, makakelangsungan hidup suatu organisme dalam sebuah populasi semakin dapatmenjauhi kepunahan. 2. Adaptasi hewan untuk meningkatkan keberhasilan dalam prosesperkembangbiakan dapat dilakukan dengan adaptasi tingkah laku, yaitupenyesuaian diri terhadap lingkungannya dengan mengubah tingkah lakuagar mampu bertahan hidup atau kelangsungan populasi organisme ini dapat dikaitkan dengan seleksi alam. contohnya padakupu-kupu. dahulu di inggris terdapat kupu-kupu berwarna cerah danberwarna gelap Biston betularia. tp karena pengaruh berkembangnyaindustri yang menyebabkan batang-batang pepohonan tertutup asap menyebabkan kupu-kupu yang berwarna gelap dapat bertahan hidupkarena dapat terlindung dari serangan predatornya sehingga kupu-kupuberwarna gelap dapat berkembang biak lebih baik. Sedangkan kupu-kupuberwarna terang lebih mudah diserang karena mudah terlihat olehpredatornya. Akhirnya, kupu-kupu berwarna terang terancam punah karenaperkembangbiakannya terganggu oleh predator. e .
  • h714gro8fv.pages.dev/388
  • h714gro8fv.pages.dev/126
  • h714gro8fv.pages.dev/82
  • h714gro8fv.pages.dev/247
  • h714gro8fv.pages.dev/396
  • h714gro8fv.pages.dev/384
  • h714gro8fv.pages.dev/8
  • h714gro8fv.pages.dev/159
  • h714gro8fv.pages.dev/69
  • kelangsungan hidup organisme melalui kemampuan bereproduksi